NEWSLAN.ID, JERUSALEM — Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan serangan udara Israel menghantam keras pertahanan dan produksi rudal Iran. Ia juga menyebut serangan itu tepat dan kuat dan mengatakan serangan itu memenuhi semua sasarannya.
Dengan berkecamuknya peperangan di Gaza dan Lebanon, konfrontasi langsung antara Israel dan Iran berisiko berubah menjadi pertikaian regional. Namun sehari setelah serangan udara, tidak ada tanda-tanda serangan itu akan memicu eskalasi berikutnya.
“Angkatan udara menyerang seluruh wilayah Iran. Kami menyerang keras kemampuan pertahanan Iran dan kemampuannya memproduksi rudal yang ditujukan kepada kami,” kata Netanyahu dalam pidatonya.
Akan tetapi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan kerusakan akibat serangan Israel beberapa hari lalu tidak boleh dibesar-besarkan.
Iran belum memberi sinyal bagaimana mereka akan menanggapi serangan tersebut yang telah lama diantisipasi, yang melibatkan sejumlah jet tempur yang mengebom target di dekat ibu kota Teheran dan di provinsi barat Ilam dan Khuzestan.
Kedua musuh bebuyutan yang bersenjata lengkap ini telah terlibat dalam siklus tindakan pembalasan terhadap satu sama lain selama berbulan-bulan.
“Serangan terhadap Iran, yang menewaskan empat tentara dan menyebabkan beberapa kerusakan, tidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan”, kata Khamenei dikutip Reuters, Senin (28/10/2024).
Sementara itu. Ketua parlemen Iran, Mohammad Baqer Qalibaf mengatakan Iran berhak membela diri dan tanggapannya akan pasti, sesuai dengan persyaratan.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Iran tidak lagi dapat menggunakan sekutunya Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon untuk melawan Israel.
“Kedua kelompok itu tidak lagi menjadi alat yang efektif bagi Teheran”, katanya dalam sebuah pidato seperti dilansir Reuters.
Gallant menambahkan bahwa Hamas tidak lagi berfungsi sebagai jaringan militer di Gaza dan bahwa komando senior Hizbullah dan sebagian besar kemampuan misilnya telah dihilangkan.
Hamas telah berulang kali mengatakan pihaknya masih mampu berfungsi secara militer, dan Israel baru-baru ini melakukan operasi besar baru di Gaza utara yang hancur terhadap apa yang disebutnya sebagai pengelompokan kembali militan Hamas.
Hizbullah mengatakan struktur komandonya tetap utuh dan mempertahankan kemampuan rudal yang signifikan.(Ade)