Buntut Perkelahian Didalam Terminal Bus Pulau Tujuh Bangko, Korban Diintimidasi Oleh Koorstapel Dan Diusir

Newslan-id Merangin. Berbuntut panjang terkait kasus perkelahian dalam terminal bus Pulau Tujuh Bangko pada hari Selasa tanggal 15 Agustus 2023.

Yang mana korban penganiayaan Aandri salah satu penghuni terminal, pagi hari ini di panggil oleh Fadoli Koorstapel Pulau Tujuh dan beberapa staf, Juwen, Jupri , Jhon.

Menurut penuturan dari Aandri dan Nurhayati ibunya kepada Redaksi Newslan-id saat mendatangi kantor redaksi Newslan-id tadi sekitar pukul 13.00 WIB, banyak memberikan informasi.

“Saya tadi pagi dicecar dan diinterogasi intimidasi oleh Koorstapel Pulau Tujuh Bangko dan beberapa staf sepertinya saya ini tersangka pesakitan” ucapnya.

“Dan saya dan keluarga diancam akan diusir oleh pihak terminal” tambahnya.

Adapun informasi yang menarik diutarakan oleh Nurhayati ibu Aandri, bahwasanya terkait dengan sinisnya dan kebencian dari beberapa staf/petugas terminal bus Pulau Tujuh Bangko karena adanya sangkut pautnya hutang rokok dan makan yang dilakukan oleh Koorstapel dan beberapa staf petugas terminal bus Pulau Tujuh Bangko kepadanya.

“Mereka saat Koorstapel Pulau Tujuh Bangko jaman Zulfikar menjabat disini masih punya hutang Rp. 1,800,000,- dengan saya, untuk bayar rokok, makan dan saat ada tukang perbaikan kamarnya, serta tukang buat sumur, walaupun sumurnya nggak berfungsi”ucapnya.

“Belum lagi beberapa staf petugas lainnya kalau saya kumpulkan hampir puluhan juta” tambahnya.

“Dan saat jaman Koorstapel Pulau Tujuh Bangko pak Zulfikar juga setiap bulan kami wajib bayar listrik Rp. 50,000,-/bulan per tanggal 1 diminta oleh Kompaini” lanjutnya.

“Jadi kau teganya mereka hutang ke saya, mereka tahu jerih payahnya saya jualan” tutupnya.(red)

Baca Juga :   Berkah Ramadan, Sujalmo Kades Sindang Sari, Santuni Anak Yatim-piatu dan Kaum Dhuafa