Alasan Dibangunnya Patung Penari Di Semarang


Semarang – Newslan.id – Pemerintah Kota Semarang menyebut alasan pembangunan Patung Penari di Semarang adalah untuk mengabadikan budaya. Yakni Gambang dan Penari Semarang.


Pembangunan Patung Penari di Taman Kaliwiru Semarang bertujuan untuk mengabadikan budaya milik masyarakat Kota Atlas. Yakni Gambang dan Penari Semarang.


Patung Penari di Semarang memang sudah lama jadi namun sempat ada pembenahan terutama pada bagian wajah dan pewarnaan.


Karena , banyak masukan dari masyarakat kalau patung penari setinggi sembilan meter ini terlihat menyeramkan terlebih saat malam hari.


Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang, Murni Ediati menjelaskan. Sempat ada masukan dari masyarakat yang merasa takut melihat patung yang berdiri di persimpangan traffic light Kaliwiru ini.


Menurut Pipie , masyarakat wajah patung penari dan pewarnaan dari patung tersebut terkesan menyeramkan.


Untuk itu pihak Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang melakukan pembenahan untuk bagian wajah dan pewarnaan patung. Apalagi patung ini memang memiliki desain bisa berputar sehingga berubah arah.


“Masukan masyarakat langsung kami respon. Kami kan bangun juga buat masyarakat. Ya, kemarin sudah ada pembenahan terkait wajah dan pewarnaan, kami ‘support’. Cuma, kalau bentuk sudah enggak bisa,” kata perempuan yang akrab di sapa Pipie, di kantornya.


Terkait dengan bentuk, memang pihak Dinas tidak bisa mengutak-atiknya karena sudah paten oleh senimannya yakni Bintang Anggoro Putro.


Hal ini yang membuat patung penari tidak bisa berubah bentuk, namun untuk raut wajah dan pewarnaan masih bisa kami sesuaikan.


“Di miniatur patungnya memang tidak menampilkan wajah. Saya tanya Pak Bintang, penciptanya. Wajahnya sembarang siapa aja. Ya, kami tetap ajak ngomong karena itu pembuatnya. Jadi, lebih ke pewarnaan sama tekstur aja,” kata Pipie.

Baca Juga :   Tanggul Laut Tambak Lorok Mulai Dikerjakan November, Mbak Ita: Rp 300 Miliar Sudah Disiapkan.


Pipie menjelaskan terkait dengan pergerakan patung, ia membenarkan bahwa patung tersebut bisa berputar karena di pasang mesin dengan sensor timer.


Sehingga nantinya akan berputar secara otomatis sesuai dengan pengaturan waktu yang telah di atur.


“Kemarin ada juga yang nanya, patungnya kok menghadap sana, terus kok ke sini. Ya, kan memang muter patungnya. Itu pakai sensor timer. Nanti, kami tambahi sorot lampu juga biar tidak gelap,” kata Pipie.
Terkait dengan progres, menurut Pipie, saat ini sebenarnya patung tersebut sudah jadi, hanya tinggal melakukan proses finishing sedikit guna menyesuaikan masukan dari masyarakat.


“Sudah jadi patungnya, hanya tinggal finishing. Rencana peresmian tahun ini oleh Bu Walikota,” ucap Pipie.


Pembangunan patung penari ini juga memiliki alasan tersendiri. Pipie mengatakan, patung ini sengaja di bangun untuk mengabadikan budaya yang di miliki masyarakat Kota Semarang, yakni Gambang dan Penari Semarang.


Yang jelas, Pipie mengatakan bahwa Pemkot Semarang membangun patung tersebut sebagai ikon. Untuk mengabadikan kebudayaan yang milik masyarakat Kota Semarang sehingga bisa di wariskan kepada generasi penerus.


“Kota Semarang punya sebuah budaya yang itu harus di gemakan, yakni Gambang Semarang sama Penari Semarang. Untuk mengabadikan budaya agar generasi setelah kita paham ada budaya seperti itu,” katanya.


Patung Penari tersebut sebelumnya sempat ramai di media sosial karena patung setinggi sembilan meter itu di sebut menyeramkan tampilannya. Apalagi dengan desain bisa berputar sehingga bisa berubah arah.(Khrisna)