Newslan.id – Boyolali – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah, menyebutkan kasus aktif terutama varian baru COVID-19 di wilayahnya, selama sepekan ini, bergerak menurun.
Kasus aktif di Boyolali pekan lalu sempat naik mencapai 21 orang, tetapi pekan ini, tinggal 10 orang yang terdiri dari tiga orang dirawat di rumah sakit dan tujuh orang isolasi mandiri, kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti, di Boyolali, Senin.
Masyarakat yang sembuh dari COVID-19 juga terus bertambah dan kini bertambah tiga orang sehingga total menjadi 27.724 orang atau 94,9 persen dari total akumulasi positif sebanyak 29.200 orang.
Hal tersebut berkat masyarakat yang tetap disiplin menjaga protokol kesehatan (prokes), salah satunya soal kebersihan serta tetap menggunakan masker.
“Yang terpenting masyarakat jangan lupa jaga kebersihan tetap menggunakan masker dan cuci tangan sesering mungkin. Hal itu, dapat menekan kasus baru COVID-19 di Boyolali,” kata Puji Astuti.
Puji Astuti mengatakan dengan disiplinnya masyarakat tetap menjaga prokes tersebut, salah satu untuk menekan angka penularan kasus aktif varian baru COVID-19 di wilayah ini.
Puji Astuti mengatakan Dinkes Boyolali untuk sementara tidak bisa melayani vaksinasi karena stok sedang kosong sejak tanggal 1 Desember hingga sekarang.
“Namun, alhamdulillah, kami akan mendapat alokasi vaksin lagi sebanyak 900 dosis, pada Selasa (6/12). Alokasi vaksin ini, akan digunakan melayani masyarakat yang belum divaksin terutama dosis ketiga yakni penguat (booster),” kata n Puji Astuti.
Oleh karena itu, masyarakat yang belum divaksin segera mendaftarkan diri bisa dilayani di Kantor Dinkes atau 22 puskesmas terdekat yang tersebar di 22 kecamatan di kabupaten ini.
Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis pertama di Boyolali, hingga Senin ini, mencapai 868.054 sasaran atau sekitar 93,28 persen dari target 930.580 sasaran.
Masyarakat yang sudah menerima vaksinasi dosis kedua capai 804.473 sasaran atau sekitar 86,45 persen dan dosis ketiga atau booster capai 244.291 sasaran atau 33,09 persen. Vaksinasi dosis empat mencapai sebanyak 4.271 sasaran atau sekitar 3,49 persen.(Khrisna)