Newslan.id – Bogor – IPTU Silfie, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) di Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bogor, menerima penghargaan atas dedikasi dan profesionalismenya dalam menangani kasus bayi tertukar yang menjadi perhatian publik. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras dan komitmennya dalam melindungi hak-hak perempuan dan anak di wilayah hukum Polres Bogor.
Kasus bayi tertukar yang terjadi beberapa waktu lalu menjadi sorotan masyarakat karena kompleksitas dan sensitifitasnya. Dalam menjalankan tugasnya, IPTU Silfie bersama timnya berhasil menyelesaikan kasus ini dengan cepat dan akurat, mengembalikan bayi ke keluarga yang benar dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro,SH,.SIK mengapresiasikan Sebagai Kanit PPA, IPTU Silfie memiliki tanggung jawab besar dalam menangani berbagai kasus yang melibatkan perempuan dan anak. Unit PPA Sat Reskrim Polres Bogor sendiri dikenal aktif dalam menangani kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan, dan berbagai bentuk kekerasan lainnya terhadap perempuan dan anak.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam sambutannya saat penyerahan penghargaan, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah bentuk pengakuan atas kerja keras IPTU Silfie dan seluruh tim PPA yang selalu menunjukkan kepedulian tinggi terhadap kasus-kasus yang mereka tangani. “Penghargaan ini kami berikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi IPTU Silfie dalam menjalankan tugasnya. Semoga ini menjadi inspirasi bagi anggota lainnya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
IPTU Silfie menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. “Saya merasa terhormat dan berterima kasih atas penghargaan ini. Ini bukan hanya untuk saya, tetapi untuk seluruh tim yang bekerja keras dalam setiap penanganan kasus. Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik dalam melindungi perempuan dan anak di wilayah Bogor,” ungkapnya.
Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi para petugas lainnya untuk selalu bekerja dengan hati dan profesionalisme tinggi dalam melayani dan melindungi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti perempuan dan anak.
Dengan penghargaan ini, diharapkan juga bahwa kesadaran dan perhatian terhadap isu-isu yang melibatkan perempuan dan anak akan semakin meningkat, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua lapisan masyarakat.”Jelasnya.|mrc