Dikritisi Aktivis Jawaban Klasik Pihak RSUD Cileungsi Mengaku Masih Banyak Kekurangan dan Akan Memperbaikinya

NEWSLAN.ID,CILEUNGSI-“Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM-GERHANA iNDONESIA),mengkritisi pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi,  yang sejauh ini dinilai tidak maksimal dalam pelayanan.

Hal itu terlihat seperti ketersediaan alat medis yang tidak kunjung maksimal, dimana ketika sebuah RSUD sudah memenuhi syarat untuk menjadi kelas B, maka seharusnya ketersediaan alat medispun harus lengkap. Dan jika adanya kerusakan, sebaiknya segera diperbaiki, agar tidak mengurangi pelayanannya.

“Jadi, jangan ada “bisnis” di RSUD ini. Salah satu contohnya, untuk pasien yang melahirkan yang bisa normal, baiknya dilakukan kelahiran normal dan jangan dipaksakan atau disarankan untuk Cesar dan sebagainya,” JM.

Persoalan lainnya, kata JM, Ketua DPK Gerhana terkait tiket karcis parkir yang seharusnya disarankan sekali bayar, tidak menghitung per jamnya, dan jangan samakan dengan parkir di mall. Dengan demikian, pihak managemen bisa mengurangi beban  masyarakat kecil atau tidak mampu.

“Karena yang berobat disini, mayoritas masyarakat menengah kebawah,” ujarnya.

“Tak hanya itu, pihaknya meminta untuk mempermudah bagi masyarakat dalam menggunakan ambulan. Seperti dalam hal antar  jemput pasien, jangan dibebankan lagi biaya administrasinya kepada pasien.

Bahkan, persoalan lainnya juga terkait limbah RSUD yang harus benar-benar rapih. Sebab, rumah sakit milik pemerintah ini ada di tengah masyarakat, sehingga penanganan limbah RSUD tidak bisa manual dan harus professional.

“Kami minta Anggota DPRD Kabupaten Bogor, dalam hal ini Komisi IV untuk turun melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak). Hal itu agar jelas kekurangan yang dikeluhkan masyarakat, seperti peralatan kesehatan di RSUD untuk segera di penuhi. Yang rusak agar segera diperbaiki, dan dipercepat pembangunan RSUD yang seharusnya sudah dibangun semenjak 2020 lalu itu,” paparnya.

Lebih lanjut “JM” pihaknya berterimakasih atas audensi yang dilakukan oleh pihak RSUD Cileungsi, dan memberikan penghargaan setinggi- tingginya kepada pihak managemen yang sudah bekerja selama ini dalam melayani masyarakat.

Baca Juga :   Sidang Perdana Praperadilan Tersangka Kasus Tanah Tanpa Dihadiri Termohon Polres Bogor

“Ini seharusnya menjadi revisi kinerja pihak managemen RSUD Cileungsi kedepannya, agar lebih ditingkatkan lagi. Selain itu, demi masyarakat, jangan pernah anti kritik jika kinerjanya memang belum maksimal. Karena, itu adalah tugas kami sebagai aktivis, kamipun berencana dalam waktu dekat akan melaporkan persoalan ini terhadap Bupati Bogor untuk ditindaklanjuti,” tutupnya.

Senada, dengan aktivis Gerhana , Relawan Pusat Kesehatan Sosial (Puskessos) Kecamatan Cileungsi, Nana mengatakaan jika pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Bogor, untuk mempermudah akses bagi relawan yang bernaung di Dinas Sosial dalam membantu masyarakat.

“Kami minta diperhatikan, dan tutup akses masuk kader yang mengatasnamakan relawan sosial. Hal ini guna mempersempit bisnis jual beli Jamkesda maupun Jampersal,” ujarnya.

Sementara itu, Managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi Kabupaten Bogor, Amirsyah selaku bagian Tata usaha (T’U) memberikan keterangannya saat di konfirmasi terkait keluhan warga yang merasa keluarga nya berobat di RSUD Cileungsi.

menurut keterangan “Amirsyah” yang mewakili Wakil Direktur ( Wadir ) RSUD, Kami sedang berbenah adapun pengaduan – pengaduan dan juga koreksi kami terima dan kami pun sedang menata daripada kekurangan tersebut. mulai dari pelayan yang belum maksimal kami akan perbaiki.”Ujarnya.(17/20).

Terkait parkiran yang dinilai memberatkan masyarakat / keluarga pasien yang mahal dan dihitung perjam, Amirsyah akan komunikasikan dengan pihak pengelola karena kata Amirsyah itu pihak ketiga, intinya kami akan berbenah karena kami akui RSUD Cileungsi masih banyak kekurangan baik sarana dan prasarananya.”tukas Amirsyah.

|mrc.

Mau Pesan Bus ? Klik Disini