Rembang – Newslan.id – Sebanyak 11 korban tanah amblas di Dusun Grajen, Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang, tak lagi harus menumpang ke rumah keluarga, atau tinggal di rumah sementara yang dibuatkan Bank Jateng. Pasalnya, mereka semua sudah bisa menempati rumah hunian tetap (huntap) yang baru.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan, rumah hunian tetap dibangun berdasarkan rekomendasi dari Balai Geologi Jawa Tengah. Sebab, bekas lokasi rumah 11 warga Grajen itu sudah tidak layak ditempati lagi, atau berbahaya.
“Bekas rumah yang dekat sungai itu kan tidak bisa ditempati. Di sini sudah ada toilet. Kalau dianggap sempurna ya tidak, tapi sudah aman untuk kehidupan sehari-hari,” ujar bupati, saat menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada para korban, di Griya Bong Cina Sumberjo.
Disampaikan, rumah hunian tetap tersebut akan segera dilengkapi akses air bersih, agar warga lebih mudah mencukupi kebutuhan dasarnya. Untuk saat ini, masih belum ada fasilitas untuk mendapatkan air.
Kepala Desa Sumberjo Slamet Rahayu menambahkan, selain peran serta pemkab dan sejumlah lembaga lain, seperti Baznas, Bank Jateng, dan BPR BKK Lasem, pihaknya juga ikut membantu penyelesaian rumah hunian tetap tersebut, dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp17,5 juta.
“Untuk menyelesaikan kamar mandi, septic tank, closet, dan pintu kamar mandi 11 rumah kemarin Rp30 juta,” ujar Kades Sumberjo.
Disampaikan, setiap rumah hunian tetap berukuran 5 x 6 meter, belum termasuk kamar mandi. Sedangkan luas lahan sebesar 10 x 6 meter.
Sedangkan diberinya nama lokasi huntap dengan Griya Bong Cina, lanjut Kades Sumberjo, dimaksudkan agar tidak meninggalkan identitas lokasi yang ada di sana. Karena, lokasi itu dekat dengan pemakaman warga Tionghoa.(Khrisna)