Newslan-id Lahat. Kesemrawutan lalu lintas di Kota Lahat tidak bisa dipungkiri karena lemahnya tingkat disiplin pengguna jalan. Aturan hukum ternyata tidak ditegakkan dengan tegas oleh aparat.
Kurang tegasnya penegakan hukum atau law enforcement ditambah terkesan diskriminatif pada pelanggar lalu lintas dinilai menjadi salah satu pendorong pengendara motor roda dua atau empat menjadi agresif.
Menurut Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya, Sanderson Syafe’i, ST. SH kurang tegas dan kerasnya penegakan hukum atas pelanggaran yang terjadi di jalan raya membuat pelanggaran kerap terjadi.
“Karena tidak ada efek jeranya,” kata Sanderson saat diminta tanggapan awak media di Kantornya bilang Bandar Jaya, Senin (5/12).
Dia menyebutkan jika penegakan hukum dilakukan dengan baik serta memiliki hukuman yang keras dan tegas seperti denda yang tinggi bagi pelaku usaha yang melanggar atau jika perlu mobilnya dikandangkan, bisa ‘menciutkan’ niat untuk melanggar.
Yang ada saat ini terkesan hukum tajam kebawah menjadi preseden buruk dimasyarakat, sehingga penegakan hukum akan tebang pilih. Jika mobil pelaku usaha terkesan di anak emas kan, mobil angkutan karyawan batubara bebas menerobos Verboden, mobil Fuso leluasa bongkar muat di kawasan tertib lalulintas dan terakhir mobil semen ditengah jalan melakukan bongkar muat dengan seenaknya, tegasnya.
Tidak hanya itu, sebagian besar pengguna jalan raya belum mengetahui secara menyelutuh perihal hak dan kewajiban masing-masing orang diduga kurangnya sosialisasi, pungkas Sanderson.
Warga selawi yang melintas, minta namanya tidak dituliskan mengungkapkan bahwa semakin kacau saja lalulintas di jalan mayor Ruslan ini, seenaknya bongkar muat barang ditengah jalan, ungkapnya.
Sementara, Kasat Lantas Polres Lahat, AKP Muriyanto, SH. MH saat diminta tanggapannya mengungkapkan “Terimakasih pak akan kami cek”, ujarnya.
Terpisah Kapolres Lahat AKBP Eko Sumaryanto, SIk.M.Si saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA, hingga berita ini disiarkan hanya dibaca.( Ujang )