LAMPUNG – LAMPUNG SELATAN – NEWSLAN.ID – Curah hujan yang masih tinggi, menyebabkan petani tambak yang ada di dusun Sukarame, penoba’an, Desa Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, merugi hingga puluhan juta rupiah, karena volume air tawar yang berlebihan, mengakibatkan udang vanami yang dibudidayakan oleh para petambak, mudah terserang oleh berbagai penyakit , sehingga mati sebelum masa panen tiba.
Pada saat dikunjungi oleh Newslan.id, Senen (21/Februari/2022), salah seorang petambak bernama Giono menuturkan,” saat musim penghujan seperti ini, terjadi pengenceran air tambak sehingga kondisi ini menyebabkan suhu air, PH, oksigen dan salinitas menjadi drop, yang mengakibatkan berkurangnya kandungan mineral dalam air tambak, sehingga udang menjadi stres, multing masal, maupun udang mengalami softshell sehingga mati masal,” ucapnya.
Lanjutnya, untuk mencegah kejadian tersebut, para petambak harus mengeluarkan biaya tambahan seperti membeli kapur, pupuk dasar, hingga menghidupkan kincir terus menerus, sehingga biaya operasional mereka bisa membengkak hingga dua kali lipat.
Masih kata dia, selain menyebabkan berbagai penyakit, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan pertumbuhan udang milik petambak menjadi lambat, akibatnya hasil panen para petambak mengalami penurunan hingga enam puluh persen, jika dalam kondisi normal hasil panen mereka bisa mencapai 1 ton, saat ini, hasil panen mereka hanya berkisar 4 kwintal per hektar.
” Para petambak berharap, kondisi cuaca bisa segera normal sehingga kondisi ekonomi mereka bisa pulih.” Pungkasnya. (Jupri).