Daun Talas Beneng dari Jateng Tembus Pasar Ekspor Australia

 

Jateng – Semarang – Newslan.id – Komoditas daun talas beneng dari Semarang, Jawa Tengah, berhasil menembus pasar ekspor luar negeri. Tumbuhan ini merupakan salah satu sumber daya nabati lokal yang dapat dimanfaatkan dalam penguatan ketahanan pangan melalui strategi diversifikasi pangan.
Beneng merupakan singkatan dari besar dan koneng (kuning). Daun talas kering ini dijual seharga Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram atau sekitar Rp20 juta per ton.

Eskpos daun talas beneng di Jawa Tengah ini dilakukan di Depo Pemeriksaan dan Perlakuan Karantina di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (2/12/2021). Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tri Susilarjo mengatakan, ekspor daun talas kali ini sebanyak 3,3 ton.
“Ini 3,3 ton ke Australia. Per kilogramnya harganya 2 dolar AS,” kata Tri, seperti dikutip dari Jatengprov.go.id,
Sayangnya menurut Tri, masyarakat belum banyak yang mengetahui kandungan daun talas beneng yang potensinya menjanjikan. Dihimpun dari situs ipb.ac.id, talas beneng memiliki kandungan gizi yang baik untuk penderita diabetes serta hipertensi.
Selain itu tumbuhan ini juga berkhasiat memperbaiki penglihatan, meningkatkan fungsi kognitif, memperbaiki kesehatan kulit, meningkatkan sistem imun, anti kanker dan dapat membantu menurunkan berat badan.
Prof Ahmad Sulaeman, Guru Besar IPB, mengatakan, sumber pangan ini menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan karena ukurannya besar, potensi produksi tinggi, serta tahan hama dan penyakit. Selain itu, tanaman ini juga tidak terlalu membutuhkan perawatan.
Prof Ahmad juga menyarankan adanya standar nasional tepung talas Beneng (Taroben Flour). Tepung ini dapat digunakan sebagai pengganti atau subtitusi tepung terigu dengan keunggulannya yakni bebas gluten, tinggi serat, protein sebanding dengan terigu, indeks glikemik rendah, serbaguna dan mudah ditambahkan dalam diet sehari-hari.
Sementara itu dikutip dari Bisnis.com, daun talas beneng dapat dimanfaatkan sebagai campuran obat herbal, kompos, serta tembakau di sejumlah negara. Hal ini membuat peluang ekspor tanaman ini terbuka lebar.
Melihat potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dia berharap masyarakat bisa memanfaatkan lahan tidur untuk menanam sumber daya nabati ini. Sampai saat ini Pemprov jateng terus berupaya agar ekspor daun talas ini tetap berjalan. (Khrisna)

Baca Juga :   Dari Pati, Sekjen Kementan Gelar Percepatan Tanam Padi
Mau Pesan Bus ? Klik Disini