Ardiyanto Pegiat Literasi Asal Lampung Selatan, Memikul Buku Mencari Para Pembaca,

 

Newslan-id – Lampung Selatan.Pentingnya peran para orang tua untuk memberikan pengetahuan dan pelajaran untuk anak anak pada usia dini. Kamis(01/09/2022)

Selaku pegiat Literasi kita terus menyebarkan pengetahuan di berbagai pelosok negri agar anak indonesia tetap semangat untuk terus belajar membaca,

Awalnya saya hanya ikut ikutan di ajak ke pulau Rimau Balak, oleh Pak Radmiadi sebagai tukang bakar ikan,
Ada beberapa kawan yang membawa beberapa kardus indomie yang berisikan buku bacaan, saya tak engeh dan tak mengerti apa yang di kerjakan para Pegiat literasi itu,

Waktu itu kalau ga salah hari jumat tahun 2016.  Radmiadi Menunggu kawan kawannya di Km 03. Way baka bakauheni, disana ada pak Nirwan ahmad arsuka, Pendiri Pustaka bergerak indonesia, mas sugeng Haryono Motor pustaka Roda andalas pasuruan, H.Asep aldo putra lebak Kuda pustaka rangkas bitung, dan k Gunawan Wirdana ontel pustaka palas Sragi.

Yang ditunggu akhirnya datang Sekitar pukul 14.00 Datanglah mobil yang berwarna putih dan langsung menuju ke arah pelabuhan Pengedokan kapal tongkang Bakauheni.

Saya masih tetap ga maksud apa yang di kerjakan kawan kawan literasi itu,
Akhirnya saya ngikut saja dengan arahan Radmiadi,

Dan akhirnya mobil putih datang ke Pengedokan kapal tongkang memang lokasinya tak jauh dengan pelabuhan Bakauheni,

Setelah sampai di lokasi dermaga Pengedokan kapal, Tak lama kemudian para relawan pegiat literasi langsung menaiki perahu pustaka lampung kebetulan pada hari itu berlayar perdana sekaligus launching menuju ke pulau Rimau balak,

Setelah sampai di pulau Rimau balak para relawan pegiat Literasi turun dan melewati jembatan bambu yang sudah lapuk karena termakan usia

Di sana ada banyak anak anak yang sedang bermain bersama sebayanya dan melihat rombongan pegiat literasi membawa kardus yang berisi buku buku bacaan

Baca Juga :   Kasat Resnarkoba Polres Muratara AKP Johny Martin, SH, Ringkus Dua (2) Pengedar Shabu-shabu di Jalinsum

Awalanya anak anak melihat para penggerak literasi ada yang aneh dan di sangka kami berjualan ternyata itu bukan jualan namun hanyalah melainkan membawa buku bacaan para orang tua anak anak pulau rimau sangatlah senang dan mendukung di dalam kegiatan membaca buku secara gratis,

Mengingat waktu sudah menunjukan pukul 16. Sore akhirnya para relawan pustaka bergerak Berpamitan kepada anak anak dan para orang tua,

Singkat kata: stelah seminggu lamanya kegiatan ini tayang lah di salah satu stasiun Tv, dan alangkah kagetnya diri saya

Dan saya bertanya Kepada Radmiadi, pak ko waktu kita kegiatan di pulau Rimau itu tayang di TV ya,

Radmiadi hanya tersenyum dan menjelaskan tentang semua kegiatan yang pernah di lakukan kawan kawan lanjutnya.

Akhirnya saya memutuskan sekaligus bertanya, kepada pak Radmiadi

“Pak apakah saya boleh ikut ikutan seperti kegiatan bapak membawa buku pas di pulau itu tanyanya saya

Silahkan pak ga apa apa, tapi ga ada duitnya ga ada yang menggaji

Ga apa apa pak saya seneng dengan kegiatan itu,

Akhirnya  Radmiadi memberikan sebuah buku yang bekas aktivitas di pulau rimau, ke adaan masih basah karena terkena air laut dan hujan angin buku menjadi basah,

Akhirnya buku buku itu saya jemur terlebih dahulu sebelum kegiatan

Stelah mengeringnya semua buku buju itu akhirnya saya mencoba memberanikan diri berjalan kaki sejauh 6 km melewati hutan sawit berkeliling lokasinya sangat jauh dari
keramaian,

Alhasil pas saya datang ke tempat kampung yang di tuju, anak anak melihat kedatangan saya yang penuh curiga bukan mendekat malah lari berhamburan menjauhi saya bersembunyi di balik pohon pisang dan pohon jati, lucunya Saya di sangka culik oleh anak anak.

Baca Juga :   Nelayan Tegal Sulit Urus Izin Melaut , Ganjar Langsung Telepon Menteri KKP

Ada dari salah satu orang tua dari anak anak bertanya kepada saya,
Pak emang bapak bawa apa itu, ko anak anak berlarian seperti ketakutan setelah melihat bapak

Jawab saya sambil tersenyum
Ini buk saya bukan jualan dan Bukan culik tapi saya membawa buku untuk dibaca secara gratis,

Akhirnya si ibu dari anak anak kembali memanggil yang tadinya ngumpet

Setelah saya menggelar buku bacaan sambil memperkenalkan diri kepada anak anak bahwa saya adalah bukan culik, tapi membawa buku bacaan gratis untuk adik adik ini agar terus belajar supaya pinter membaca dan menambah wawasan dan tau dunia luar, dari tidak terkenal menjadi dikenal

Mengingat waktu sudah menunjukan pukul 17:30 akhirnya saya berpamitan pulang kepada ibu dan semua anak anak,

Ada salah satu dari anak anak bertanya kepada saya, Om kapan mau datang lagi kesini bawa bukunya saya mau membacanya lagi, sambil melambaikan tangannya

Dan akhirnya memutuskan untuk berkeliling dan di jadwalkan seminggu sekali untuk mendatangi anak anak di Bagian pesisir pantai bagian Pedalaman.: tutupnya

Penulis: (Ardiyanto/Red)

Mau Pesan Bus ? Klik Disini