Dari Kejadian Banjir Rob di Semarang, Terparah di Tambaklorok

Luas genangan banjir rob mencapai lebih dari 300 hektare

Semarang – Newslan.id – Banjir rob menerjang sejumlah perkampungan di pesisir Kota Semarang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang melaporkan, ada tiga kelurahan dari dua kecamatan yang terdampak air laut pasang dalam beberapa hari terakhir ini.

Dikatkan Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono , dua kecamatan yang terdampak banjir rob adalah Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Timur. Untuk lokasi banjir rob di Kecamatan Semarang Utara terjadi di Kelurahan Bandarharjo dan Tanjungmas. Sedangkan, Kecamatan Semarang Timur terjadi di Kelurahan Kemijen.
‘’Selain rob tinggi yang terjadi belakangan ini, kondisi banjir air laut pasang di sana diperparah oleh jebolnya tanggul di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,’’ ungkapnya.

Adapun Genangan banjir rob meluas di tiga kelurahan dengan luas area yang terdampak antara lebih dari 39 hektare hingga 300 hektare.
Daerah terparah yang terdampak banjir rob berada di kampung Tambaklorok dengan luas genangan mencapai lebih dari 300 hektar.

Setiap hari mulai pukul 12.00 WIB, air rob mulai naik dan masuk ke rumah warga khususnya di RW 9, RW 12, RW 13, RW 14, RW 15, RW 16 dengan ketinggian 50–80 cm .
Kemudian di Kelurahan Kemijen, air rob menerjang perkampungan di sana dengan luas genangan mencapai lebih dari 39 hektare. Mulai pukul 15.00 WIB air laut pasang mulai naik dan masuk ke rumah warga khususnya di RW 3, RW 4, RW 5 dengan ketinggian 40–50 cm.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang upayakan perbaikan tanggul jebol untuk sementara dengan karung pasir. (dok. DPU Kota Semarang)

Sedangkan, luas genangan air rob di wilayah Kelurahan Bandarharjo mencapai lebih dari 125 hektar. Adapun, atas kejadian ini sebanyak 4.397 KK terdampak banjir rob.
Winarsono menambahkan, pihaknya berupaya melakukan tindak lanjut dengan melakukan evakuasi bagi warga yang membutuhkan, mendirikan dapur umum di kantor Kecamatan Semarang Utara, melakukan rapat koordinasi dengan Forkompinda, dan menutup sementara talut yang jebol dengan geobag (kantong geotekstil yang diisi pasir).

Baca Juga :   Kades Melapari, Mengakui Memenangkan Sengketa Tanah Yang Dihibahkan Oleh Desa

‘’Hingga kini belum ada perbaikan untuk tanggul yang jebol di Pelabuhan Tanjung Emas. Sebab, masih ada kendala alat berat belum bisa masuk ke lokasi tanggul jebol karena akses tergenang air rob. Sehingga, sementara masih ditutup dengan geobag atau karung pasir,’’ tandasnya.( Khr)

Mau Pesan Bus ? Klik Disini