Presiden “Jadi Orang Yogya” dan Ibadah Tak Berbayar

 

YogyakartaNewslan-id. Jika tidak ada perubahan Insya Allah Hari Raya Idul Fitri 1443 H akan jatuh pada hari Senin tanggal 2 Mei 2024. Hari ini hari terakhir melaksanakan ibadah puasa dan pada malam nanti Insya Allah malam takbiran. Minggu 01/05/2022

Mesjid-mesjid sudah siap-siap melaksanakan takbiran. Di cat, dibersihkan bedug yang rusak segera diperbaiki. Malam takbiran segera tiba Insya Allah warga pun siap merayakan hari raya dengan sukacita.

Sudah 2 tahunan mudik lebaran tidak bisa dilakukan. Pandemi yang tidak juga permisi memaksa pemerintah Indonesia melarang mudik. Tapi syukur alhamdulillah lebaran tahun ini pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik.

Proses ritual budaya mudik sudah terlihat. Berbagai media baik cetak maupun elektronik sudah kembali menyiarkan bagaimana ramainya proses mudik. Konon ada 7 juta orang Jakarta yang melakukan mudik.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi ada sekitar 85 juta orang yang melakukan mudik di masa liburan Idulfitri 2022. Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub sudah melakukan survei terkait minat masyarakat untuk mudik. Hasilnya, diprediksi daerah asal pemudik terbanyak adalah Jawa Timur, Jabodetabek, dan Jawa Tengah. Sedangkan daerah tujuan mudik adalah Jateng, Jatim, dan Jawa Barat

Bukan hanya masyarakat biasa yang ingin melaksanakan hari Raya Idul Fitri di kampung halaman. Para pejabat negara pun merasakan hal yang serupa. Termasuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Namun beliau tidak mudik ke daerah asal Sumber Solo. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara berencana melakukan mudik Lebaran ke Yogyakarta. Mantan Wali Kota Solo itu memilih bermalam di Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung. Jokowi tidak ke kediaman pribadi di Sumber, Solo.

Baca Juga :   Ketua Yayasan Yusinta Ningsih Nenobahan Syarief (YNS) Kunjungi Jompo -Jompo Di Cariu

Presiden Jokowi dan Ibu Negara akan berlebaran di Yogyakarta dibenarkan oleh putra Sulung Gibran Rakabuming. Bahkan Gibran berseloroh jika kini orang tuanya sudah menjadi orang Yogya.

Rencana Presiden Jokowi dan Ibu Negara berlebaran di Yogyakarta membuat senang warganya. Mereka mengaku senang karena bisa melihat langsung Presiden Jokowi. Walaupun sudah hampir 10 tahun Jokowi jadi presiden dan sering ke Yogyakarta, tidak semua masyarakat Yogya bisa melihat langsung Presidennya.

Setibanya di Yogya, Jokowi langsung memberikan paket sembako kepada masyarakat Yogya. Tentu saja mereka senang sekali. Selain bisa bertemu langsung juga pulang membawa sembako yang tentu saja bermanfaat bagi mereka.

Selama bulan suci Ramadhan ini kita dianjurkan untuk melakukan berbagai amal ibadah. Karena pahalanya jauh lebih banyak daripada dilakukan di luar bulan suci Ramadhan.

Kita sering melihat orang tua atau tetangga sekitar kita, saling memberi hadiah. Bisa berupa uang, makanan berupa kue, camilan dan sejenisnya. Hal ini merupakan budaya yang harus dilestarikan.

Tetapi jangan sampai menjadi patokan utama. Bahwa amal ibadah di bulan suci Ramadhan itu harus yang menggunaan biaya. Ya untuk membuat kue, mempunyai camilan dan diberikan ke orang lain, tetangga dan saudara memerlukan biaya.

Oleh karena itu sebagian orang berjuang keras, bekerja keras untuk memperoleh uang di bulan Ramadhan. Karena untuk membeli makanan, bingkisan, angpau dan dibagikan kepada orang lain.

Jika kita tidak punya biaya atau dana untuk semua itu, jangan khawatir masih banyak amal ibadah yang tidak berbayar. Alias tidak usah menggunakan uang untuk beramal ibadah. Misalnya mengkhatamkan Quran, menamatkan shalat tarawih dan sebagainya.

Presiden Jokowi pun membagikan paket sembako ke masyarakat Yogya karena memang dananya ada alias tersedia. Jika kita tidak punya biaya untuk melakukan hal yang serupa ya tidak melakukan amal ibadah yang gratis tidak berbayar.

Baca Juga :   Di Duga Jaringan PDAM Tirta Merangin Bocor Berbulan Bulan Belum Segera Diperbaiki.

Jika Presiden Jokowi dengan menyapa masyarakat saja bisa bernilai ibadah. Karena membuat masyarakat yang disapanya senang gembira. Disapa langsung oleh orang nomor 1 Presiden, pasti senang. Insya Allah sapaan Presiden bisa bernilai ibadah.

Kita pun bisa meniru, jika tidak punya dana untuk membagikan paket sembako tinggal banyak menyapa tetangga dan teman sekampung. Insya Allah bernilai ibadah. Walaupun mungkin ada teman yang nyeletuk “Bosen bertemu dengan dirimu”. Wkwkwk.

Terima saja karena kita bukan Presiden. Begitu kira-kira. (Adin)

Sumber : https://id.yahoo.com/berita/jokowi-tak-mudik-ke-solo-150514002.html

Mau Pesan Bus ? Klik Disini