Newslan-id (Bangko) – Badan Pengelola Merangin Jambi UNESCO Global Geopark (BP-MJUGGp) ikut serta dalam perhelatan Akbar 8th APGN Symposium yang digelar di Provinsi Cao Bang Vietnam.
Acara yang dipusatkan di seputaran Gedung Convention Center Pemerintah Provinsi Cao Bang, Vietnam, BP-MJUGGp juga turut serta dalam pameran yang menampilkan informasi dan geoproduk dari seluruh Geopark se-Asia Pasifik.
BP MJUGGp berkolaborasi dengan Khorat UGGp, Thailand, menempati booth yang sama untuk menampilkan pelbagai informasi seputar Geodiversity, Biodiversity, Cultural Diversity dan beragam Geoproduk unggulan.
Antusiasme pengunjung pada hari pertama pameran dilaksanakan sangat terasa euforianya. Pengunjung datang silih berganti, walaupun cuaca dalam kondisi panas diselingi hujan dan kemudian kembali panas.
Tim pameran BP-MJUGGp yang dikomandoi langsung oleh General Manager Dr.Agus, Sekretaris BP, Jemmy Riga S., Divisi Perencanaan dan Pendanaan Misnawati dan Bendahara BP Silvia, menyuguhkan kopi jangkat, gelamai dan coklat produk lokal Merangin. Para pengunjung yang didominasi kalangan muda menanyakan banyak hal kepada tim yang saat berita ini dirilis masih berada di Cao Bang.
“Besar harapan, dengan informasi yang disampaikan, dapat memberikan dan membuka khasanah baru bagi kalangan muda Vietnam dan pengurus Geopark dari negara-negara lain. Untuk menyadari keberadaan dan keunikan Geopark Merangin Jambi, untuk kemudian mengunjungi dan menikmati berbagai keunikan di kawasan MJUGGp,” ujar Sekretaris BP Jemmy lewat pesan singkatnya.
Selepas opening ceremony, anggota Dewan Council UGGp mengunjungi satu persatu booth pameran. Termasuk Booth MJUGGp dan Khorat UGGp. Respon positif didapatkan dari Presiden dari dewan council GGN Prof. Nicholas Zorous yang memberikan komentar bahwa wujud kerjasama yang nyata dalam berbagai bentuk antar UGGp merupakan hal positif yang bisa mendorong terwujudnya sharing information dan memantik upgrading pengelolaan UGGp.
“Kerjasama tidak boleh kemudian hanya terhenti pada penandatanganan di atas kertas saja, harus ada aktifitas yang dikerjakan secara bersama-sama. Salah satunya pertukaran pelajar antar UGGp untuk memberikan khasanah baru dan regenerasi yang memahami pentingnya menjaga warisan geologi dan lingkungan.”sebut Nicholas Zorous. (MC-BP)