Newslan-id Jakarta.Tim Rukyatul Hilal di sejumlah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) melaporkan kondisi hilal di 127 titik di Indonesia mencukupi syarat untuk pergantian bulan dari Ramadan menuju Syawal, pada Selasa (9/4) petang.
Pada seminar Kemenang yang masih dalam rangkaian sidang isbat di Jakarta, sejumlah Kanwil melaporkan bahwa hilal berada pada posisi tiga derajat.
“Berdasar Kriteria MABIMS (3-6,4) 29 Ramadan 1445 H/9 April 2024 M posisi hilal di seluruh wilayah NKRI sudah masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, sehingga tanggal 1 Syawal 1445 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Rabu Pahing, tanggal 10 April
2024 M,” kata anggota Tim Hisab Kemenag Cecep Nurwendaya di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa (9/4).
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki sempat menyebut Lebaran 2024 Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah kemungkinan besar jatuh pada Rabu (10/4). Prediksi itu terlihat dari posisi hilal pada Rabu sore ini.
Dia mengatakan posisi hilal berada di antara 4 derajat 52,7 menit hingga 7 derajat, 37,8 menit dan elongasi ini berkisar pada 8 derajat 23,68 menit sampai 10 derajat 12,94 menit.
Ia mengatakan berdasarkan kriteria MABIMS, prediksi ini telah memenuhi kriteria visibilitas hilal atau imkanu rukyat, yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi sebesar 6,4 derajat.
MABIMS adalah Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura yang menyepakati kategori ketinggian hilal.
Sebelumnya, Kemenag memprediksi Lebaran 2024 versi Pemerintah dan Muhammadiyah bakal jatuh pada tanggal yang sama yakni 10 April 2024. Namun, prediksi tersebut bakal dikonfirmasi kembali dalam Sidang Isbat hari ini.
“InsyaAllah Hari Raya Idul Fitri akan dirayakan secara bersama-sama bagi seluruh umat Muslim di Indonesia. Tapi nanti akan kami konfirmasi lagi pada 9 April untuk melakukan Sidang Isbat di Jakarta,” kata Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024, Senin (25/3).