Newslan-id//Muratara Sumsel. Sesuai dengan peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyaluran dan pendistribusian LPG, bahwa fungsi pengawasan Pertamina sebagai badan usaha yang ditunjuk untuk menyalurkan LPG bersubsidi, adalah mulai dari Agen hingga Pangkalan, artinya titik terakhir pendistribusian adalah di Pangkalan, bukan di warung warung.
Terpantau pangkalan gas milik perusahaan, Agen PT Puri Lampar Mas lebih kurang kurun waktu 2 tahun ini tidak pernah di temukan Bongkar gas 3 kg di pangkalan nya, atas informasi dan laporan dari salah satu masyarakat media ini mencoba mengkonfirmasi Fathurrahman beliau adalah kepala desa setempat yang membenarkan adanya pangkalan gas, ada salah satu dari pemilik pangkalan sebut saja inisial S warga Kelurahan Pasar Surulangun Rawas, pernah meminta tanda tangan saya mungkin juga sebagai bentuk izin pendirian tempat pangkalan gas namun setelah itu , dalam kurun setahun lebih tentu nya saya tidak pernah menemukan adanya aktivitas pangkalan tersebut.
Lagi, ia menjelaskan apakah ada pihak yang diduga bermain – main yang cuma mencatut data Registrasi dan tempatnya saja, jika iya tentunya yang di untungkan cuma sepihak untuk mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi sudah tentu di atas Harga Het (Harga Eceran Tertinggi), karena sudah di monopoli oleh oknum pangkalan yang tidak bertanggung jawab.
Sekali lagi saya meminta kepada pihak terkait untuk menertibkan agar tidak ada lagi dugaan penyelewengan yang di lakukan oleh oknum pangkalan yang nakal, namun yang di rugikan tentu nya masyarakat saya sendiri.
Sedangkan tujuan pemerintah memberikan subsidi agar ada kesejahteraan dan dapat membantu daya beli ungkapnya.
Di tempat terpisah melalui pesan singkat media ini menghubungi pemilik agen sebut saja inisial W, beliau membenarkan memang ada pangkalan gas di Desa Sukomoro, akan saya telusuri dan akan mengecek informasi
ini tutup nya.
Eddy
Hary
