Antisipasi Rabies, Hewan Peliharaan Masuk Jateng Bakal Divaksin Dan Diawasi 14 Hari


Semarang – Newslan.id – Akhir-akhir ini kasus rabies jadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Penyakit zoonosis yang penyebabnya virus ini tak hanya menyerang anjing. Hewan peliharaan lain seperti kucing pun bisa terinfeksi. Kasus rabies ini pun sudah memakan korban pada beberapa provinsi di Indonesia.


Meskipun pada wilayah Jateng belum ada temuan kasus rabies, antisipasi masuknya penyakit mematikan tersebut telah pihaknya siapkan dengan baik. Pemantauan lalu lintas hewan sebagai antisipasi masuknya virus rabies kini tengah diperketat.


Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Turhadi Noerrachman mengungkapkan hal tersebut pengetatan pengawasan akan berlaku pada seluruh pintu masuk menuju Jateng. Terutama yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim).

Hewan peliharaan yang akan memasuki wilayah Jateng nantinya akan petugas beri vaksin terlebih dahulu.
“Kami harapkan kepada masyarakat yang membawa hewan yang berisiko terpapar rabies segera laporkan ke petugas karantina pertanian,” kata Turhadi Noerrachman.


“Nanti langsung vaksin. Dan silahkan untuk vaksinasi bisa dimana saja. Bisa di rumah-rumah klinik hewan atau puskeswan,” jelas Turhadi.
Tak hanya selesai pada vaksinasi, petugas terkait juga akan memantau perkembangan antibodi pada hewan tersebut selama 14 hari setelah vaksinasi. Nantinya petugas akan mengecek kembali apakah telah terbentuk antibodi pada tubuh hewan peliharaan atau tidak.


“Jadi, habis vaksin, selama 14 hari kemudian melapor ke karantina, nanti tes lagi apakah vaksinnya membentuk antibodi atau tidak. Kalau sudah bentuk antibodi akan kita berikan sertifikat dan kami nyatakan aman,” lanjut Turhadi.
Turhadi menyebut rabies merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian. Sebab, wabah ini berpotensi memberikan dampak pada gangguan kesehatan hingga mengusik industri pariwisata di Jateng.

Baca Juga :   Ringankan Beban Warga, Kapolsek Gunungpuyuh Berikan Bingkisan Sembako


Namun, Turhadi memastikan Jateng masih berstatus bebas penularan rabies hingga saat ini. Alasan yang utama ialah populasi anjing di Jateng yang tergolong sedikit.
“Jangan sampai status bebas vaksin di Jateng menjadi turun akibat masuknya rabies dari sana. Itu kan beresiko bagi manusia dan bagi industri pariwisata. Dan sampai saat ini belum ada temuan kasus rabies,” kata Turhadi.//Khrisna.

Mau Pesan Bus ? Klik Disini