Newslan.id Tanggamus Lampung// Dalam rangka mengawal program nawacita pemerintah DPC Posko Perjuangan Rakyat “POSPERA” Kabupaten Tanggamus soroti kinerja Pemkab dan Dinas Pertanian Tanggamus yang tidak antusias menjemput Program ketahanan Pangan dari Pemerintah Pusat melalui kementan, terutama bantuan bibit Pajale babe (padi,jagung,kedele,bawang dan cabe)
Herry selaku ketua DPC POSPERA Tanggamus mengatakan berdasarkan penulusuran di lapangan,banyak kelompok Tani yang tidak paham terkait program bantuan bibit pajale,Sehingga banyak kelompok tani di tawari untuk mengajukan program bantuan bibit pajale babe melalui ormas yang ada dikabupaten Tanggamus dan salah satunya Regu Pengendali Hama/RPH Propinsi Lampung di bawah naungan Dinas Pertanian Propinsi Lampung.
Herry menduga Dinas Pertanian kabupaten Tanggamus bahwa program Pajale itu tidak ada duitnya sehingga ogah-ogahan ngurusnya berbeda dengan program kementan yang lain,misalnya bantuan Alsin dan JUT yang jelas ada duitnya agar bisa di olah olah sedikit lah oleh oknum pegawai di Dinas Pertanian pungkasnya.
Masih menurut Herry bahwa proposal pengajuan bantuan bibit pajele memang agak ribet karna di butuhkan poligon lokasi calon tanamannya yang membuat petugas lapangan/ PPL nya enggan mensosialisasikan karna tidak ada anggaran untuk dapat mengecek titik koordinat lokasinya dan juga tidak adanya intruksi dari dinas pertanian kabupaten Tanggamus terkait program bantuan bibit pajale babe.
Pramono salah satu anggota kelompok tani Langgeng desa Kutadalom kecamatan Gisting yang sedang bercocok tanam padi di sawah menjelaskan kepada awak media online newslan.id bahwa dirinya tidak pernah ikut kumpulan terkait sosialisasi program Bantuan dari Dinas pertanian,apa lagi di tawari batuan bibit padi dan bantuan alat alat pertanian dan jangan sampai pupuk menghilang saat bibit padi mulai dipupuk ungkapnya.
(halimi dan tim)