Penemuan Mayat Pedagang Burung, Yang Nekat Gantung Diri Dalam Kios.

Neslan.id Pringsewu Lampung || Garis Polisi melilit di depan kios. Warga Pekon Patoman Tepat nya Dusun Blitar. Kecamatan Pagelaran Pringsewu, Senin 24/4/23 malam, di hebohkan penemuan mayat Pria diketahui bernama Adi yang berstatus Duda dan memiliki Dua orang anak, asal Bandar Lampung tergantung di dalam kios yang di kontrak nya untuk berjualan burung beserta kandang lainnya. lantaran asmara Pria tersebut Diduga nekat bunuh diri.

Berdasarkan keterangan “Usup selaku Aparatur setempat kepada media ini, sebelum nya pria tersebut juga sudah pernah mencoba bunuh diri.
Waktu itu sudh agak lama sih, Tapi ketahuan oleh teman-teman nya dan Alhamdulillah berhasil di gagalkan “Kata Usup.

Nah ini sekitar magrib “Lanjutnya, diketahui pertama, oleh pemilik kios yang mencium aroma bau busuk kemudian di telusuri dari dalam kios burung. Pas di cek, ternyata melihat sesosok pria tergantung ditengah kios rupanya bau yang dicari berasal dari situ. hingga kemudian melapor ke pamong dan diteruskan ke pihak kepolisian.

Kebetulan Orang tua Pria tersebut sedang berada di pagelaran sehingga juga ikut menyaksikan saat pihak kepolisian melakukan identifikasi kemudian di bawa ke RSUD Pringsewu “Pungkas Usup.

Kapolsek Pagelaran Iptu Hasbullah Membenarkan kejadian tersebut, korban diketahui bernama Andi Pitaya (34), buruh harian lepas warga Dusun 1B RT 013 RW 005 Desa Jati Mulyo Kecamatam Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan.

“Korban ditemukan saksi Supri selaku pemilik ruko yang mencium bau tidak sedap kemudian memberitahukan kepada Endar selaku Kadus untuk membuka ruko menggunakan kunci cadangan, sekitar pukul 18.30 WIB,” kata Iptu Hasbullah.

Diungkapkan Kapolsek, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr. Rini selaku dokter jaga RSUD Pringsewu tidak ditemukan fakta-fakta adanya tanda tanda kekerasan.

Baca Juga :   Bhabinkamtibmas Desa Sentul Polsek Babakan madang Polres Bogor Sambang Warga

Karena seluruh tubuh telah membengkak dan terdapat cairan tanda pembusukan,di perkirakan tanda pembusukan terjadi antara 48 sampai dengan 72 jam setelah kematian, korban meninggal karena kehabisan oksigen.

“Hasil keterangan pihak medis, korban meninggal karena kehabisan oksigen, hal tersebut terjadi diduga akibat bunuh diri dengan menggunakan kabel yang dilakukan oleh korban sehingga jalan oksigen terhambat,” ungkapnya.

“Untuk pihak keluarga korban juga telah menerima peristiwa meninggalnya korban sebagai musibah, dan tidak akan melakukan proses hukum lainya serta tidak bersedia untuk dilakukan otopsi, yang selanjutnya akan memakamkan jenazah korban di Desa Jatimulyo, Jatiagung, Lampung Selatan,” tandasnya.
(halimi&tim newslan.id)

Mau Pesan Bus ? Klik Disini