Tokoh Adat Marga Buay Belunguh Laporkan Barang Bukti 2 Unit mobil dan Getah Karet Aktivitas Ilegal PT. Tanggamus Indah di POLRES Tanggamus

Newslan.id Tanggamus Lampung:Ketua Adat Marga Buay Belunguh Kota Agung Pun Amiruddin Gelar Suntan Paduka Mangku Alam membuat Laporan Polisi terkait pencurian karet di lahan Tanah Ulayat Marga Buay Belunguh Kota Agung nomor LP/GAR/B/95/III/2023/SPKT/POLRES TANGGAMUS/POLDA LAMPUNG tanggal 23 Maret 2023 kegiatan ini dilanjutkan dengan penyerahan 2 (dua) kendaraan beserta getah karet hasil aktivitas ilegal PT. Tanggamus Indah yang telag habis HGU nya pada tanggal 30 Desember 2020 di tanah ulayat marga Buay Belunguh.

menurut Pun Amiruddin Gelar Suntan Paduka Mangku Alam mengatakan bahwa pelaporan ini sebagai bentuk melanggarnya PT. Tanggamus Indah dengan Marga Adat Buay Belunguh Kota Agung pada saat aksi damai di kantor PT. Tanggamus Indah beberapa saat waktu.

Pun Amiruddin ditemani oleh Penasehat Hukum Marga Buay Belunguh Kota Agung dari kantor advokat R. Niagari Galuh, SH, MH dan beberapa Tokoh Adat Marga Buay Belunguh.

adanya Aktivfitas PT Tanggamus indah yang saat ini masih beroperasi diperkebunan PT TI, Masyarakat Adat Marga Buay Belunguh Kotaagung Pekon Umbul Buah melaporkan Ex PT Tanggamus Indah ke Polres Tanggamus.

Dalam keterangan masarakat adat marga Buay belunguh Kotaagung, Suntan Paduka Mangku Alam melaporkan kepolres Tanggamus serta menyerah kan barang bukti berupa dua unit mobil dan getah karet.

Amiruddin pimpinan adat marga Buay belunguh Kotaagung Pekon Umbul Buah yang bergelar Suntan Paduka Mangku Alam menuturkan,” kami melaporkan pencurian getah karet dari lahan perkebunan karet Ex PT Tanggamus indah karna kami tau HGU PT Tanggamus indah sudah berakhir tgl 30 Desember 2020 yang lalu.

masih menurut Suntan,” karena tanah tersebut adalah tanah Ulayat Adat Marga Buay belunguh bisa di buktikan dengan buku petunjuk dan sertifikat HGU pada tahun 1931 atas nama PT Tanjung jati dan peta tahun 1927 dan peta tahun 1989, surat keputusan pengadilan negeri Kalianda tahun 2001 atas gugatan HGU, PT Tanggamus indah dan HGB PT Amus Matratirta tergugat,” Kata Amiruddin Suntan.

Baca Juga :   Ciptakan Lingkungan Yang Bersih, Babinsa Koramil Nglegok Dan Warga Masyarakat Gelar Kerja Bakti Bersama

Lanjutnya,” pada waktu itu Tim 20 atas nama tiga marga keputusan kembali ke masyarakat adat, hasil pansus DPRD kabupaten Tanggamus tahun 2000, kerena penemuan pansus tanah HGU sudah banyak yang di perjual belikan dan di hibah kan dan di lepaskan pajak tidak terbayar dan tidak menguntungkan masarakat, adat dan pemerintah termasuk CSR nya.

“Jadi kami masarakat adat marga Buay belunguh Kotaagung pekon umbul buah wajib untuk mempertahankan tanah leluhur kami di buktikan dari silsilah keturunan kami dari tahun 1764 awal Sulaiman gelar singa Besakh, dari kenali ke Kotaagung tepatnya di tapus cunggung makam nya masih kami jaga, kemudian datang namanya ngakhuga diberi tanah oleh sulaiman, gelar singa besakh. tepat nya di kagungan di buktikan makamnya tetap kami jaga kemudian datang lagi nama nya khaja siak di beri tanah oleh Sulaiman tepatnya di pekon Tanjung Anom makam nya ada di lokasi HGU PT Tanggamus indah dan datang menjelma singa Besakh ke pekon untuk dibikin kan makamnya tepatnya di tanjung hikhan umbulbuah,” ungkapnya Amiruddin.

halim

Mau Pesan Bus ? Klik Disini