Newslan.id (Blitar) – Tawur Agung Kasanga desa wisata Semen
Masih di dalam bagian dari perayaan hari raya Nyepi di wilayah desa wisata Semen.
Setelah mengikuti serangkaian acara di Wlingi pada sore harinya tepat nya pukul 15.00 wib. (21/3/23).
Ogoh ogoh sampai di balai desa wisata Semen,warga sekitar desa Semen pun sudah datang berjubel ingin menyaksikan pawai Ogoh ogoh, meski ramai di jalan raya kegiatan itu tidak menimbulkan kemacetan dan tidak menggangu pemakai jalan raya karena dalam kegiatan itu banyak sekali yang turut membantu jalannya acara ,mulai dari tokoh pemuda pegiat seni dan budaya,Karang Taruna,Banser dan jajaran TNI POLRI.
Dimulai dari kantor desa semen Ogoh ogoh di arak mengitari Pure Marsudi Dharma lalu menuju lapangan kampung wisata ekologis Puspa Jagad untuk dilakukan prosesi pembakaran.
Dalam perjalanannya Ogoh ogoh di pikul secara bergantian oleh tokoh pemuda dan para penggiat seni budaya di desa wisata Semen. Masyarakat yang rindu akan sebuah hiburan hari itu bagaikan mendapat angin segar dengan adanya prosesi keagamaan umat Hindu ribuan pasang mata ikut menyaksikan Upacara Tawur Agung Kesanga.
Dalam acara ini di hadiri oleh jajaran Muspika Gandusari. Bapak Suhendro winarso Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata ketua Dewan Seni dan Budaya kabupaten Blitar mas Dian brew.
Sebelum prosesi pembakaran Ogoh ogoh di laksanakan para tamu Undangan dan masyarakat yang sudah berada di lapangan Puspa Jagad di suguhkan hiburan tari Barong dari pegiat seni Jaranan Turonggo Jati dudun belerejo desa Semen.
Dalam sambutanya Endro Riyadi selaku camat Gandusari beliau mengaku bangga dengan kekompakkan yang sedari dulu ada di desa semen beliau juga berharap semua elemen masyarakat tetep menjaga kekompakan itu. Dalam wawancara dengan newslan.id. Suhendro winarso selaku kepala dinas Budaya dan pariwisata menerangkan. ” Saya sangat bangga dan kagum kepada solidaritas dari masyarakat desa Semen yang selama ini selalu memberikan prestasi prestasi terbaik untuk Kabupaten Blitar, Provinsi bahkan tingkat Nasional”. Terangnya.
Puncak dari ritual ke agamaan umat Hindu hari itu adalah pembakaran Ogoh ogoh ada dua Ogoh ogoh yaitu Sang kala Sereng dan Sangkala Wisa. Dalam prosesi pembakaran ada beberapa obor untuk menyulut Ogoh ogoh dibawa oleh Kepala desa Semen Anggota BPD desa Semen Camat Gandusari dan ketua Dewan seni dan budaya.
Dalam wawancaranya bersama newslan.id saudara Ngudi selaku ketua panitia Tawur Agung Kasanga desa Semen, ” arti dari nama Ogoh ogoh yang di bakar ,Kala Sereng mengandung arti adalah Sosok Buto/raksasa (kolo) yang rakus,serakah dan ingin menang sendiri sedangkan Kala Wisa adalah sosok Buto/raksasa yang senang mengadu domba” . Tuturnya.
Ia juga menambahkan, ” dengan dibakarnya dua Ogoh ogoh tersebut merupakan suatu harapan agar sifat sifat buruk yang di miliki oleh manusia yang di gambarkan dalam Ogoh ogoh itu hilang dan kembali suci jiwanya untuk menjalankan kehidupan ini “. Imbuhnya.
(damar)