Newslan.id Palembang. Pemerintah menargetkan semua rumah tangga akan teraliri listrik pada tahun depan. Di tahun 2022, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi ditargetkan mencapai 100%.
Demikian disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi RUPTL PLN 2021-2030, Selasa (5/10/2021).
Lembaga Penggiat Penegakan Keselamatan Ketenagalistrikan Konsumen (LPPK3) Indonesia menyambut baik bentuk kehadiran negara, Pemerintah bersama PT PLN (Persero) terus mengalirkan listrik hingga ke pelosok desa dan dusun terutama di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) demi menciptakan energi keberadilan, ujar Sekretaris LPPK3 Indonesia, Kafri Jaya, SH, Senin (31/10).
Menerangi seluruh wilayah Indonesia dengan listrik bukan pekerjaan yang mudah. Hal itu disebabkan wilayah yang luas, hingga lokasi susah dijangkau sehingga menyulitkan untuk memasang jaringan distribusi ke rumah masyarakat, tambahnya.
Hanya saja, praktik untuk mendapatkan aliran listrik bagi warga tersebut sering kali dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan oleh oknum PLN melalui mereka yang berkecimpung di bidang kelistrikan dan pemerintahan desa.
Salah satunya seperti yang masuk dalam laporan pengaduan masyarakat ke LPPK3 Indonesia di WA 082179795859 tentang adanya pemasangan listrik PLN ke desa tersebut setelah 77 tahun merdeka, di Desa Tunggul Bute Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat Sumatera Selatan segara dialiri listrik.
Hal yang berkembang semua pihak masuk menawarkan jasa pemasangan dengan berbagai macam tarif dan ada yang dikelola oleh pemerintah desa.
Ditempat terpisah juga terjadi di desa Ulak Kembang, Sungai Angit, Sei Sialang Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin.
Kafri mengungkapkan hal tersebut sah-sah saja jika memang pemasangan listrik tersebut tidak dilakukan secara monopoli dan oleh badan usaha ketenagalistrikan dengan asosiasi yang jelas pula serta mengedepankan penerapan regulasi keselamatan ketenagalistrikan, PUIL, dengan harga yang sesuai ketentuan.
Kita ingatkan kepada oknum PLN untuk tidak bermain-main dengan program pemerintah meningkatkan bauran energi serta akses masyarakat terhadap listrik melalui target rasio elektrifikasi 100% yang tujuannya sudah jelas memberikan kemudahan bagi keluarga yang kurang mampu, tentunya harus dilakukan sosialisasi guna meminimalisir kecurangan, pungkas Kafri.
Warga Tunggul Bute yang enggan disebutkan namanya saat diminta tanggapan awak media, bahwa mereka untuk memasang listrik diminta sangat mahal oleh orang yang datang ke rumahnya, tentunya hal ini sangat memberatkan, untuk makan saja sulit, tuturnya.
Sementara General Manager Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi Bengkulu (UIW S2JB) Amris Adnan, saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WA, mengungkapkan “Selamat sore… Maaf saya masih baru di S2JB… Saya pelajari dulu akurasi info ini. Tks ya”, ujarnya.
(Deri P )