Newslan.id – Burung walet memiliki ciri sayap yang meruncing, ekor panjang, serta berwarna hitam dengan warna coklat pada bagian bawah tubuhnya. Burung ini biasa hidup di pantai, daerah pemukiman, gua, ataupun ruangan yang besar. Habitat alami burung walet adalah daerah dengan iklim tropis dan curah hujan yang tinggi. Oleh karena itu, burung walet hanya dapat ditemui di lingkup Asia Tenggara, seperti di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, dan Kamboja.
Burung walet sering disebut sebagai satwa legendaris. Pemberian sebutan itu bukan karena tanpa alasan yang jelas, namun karena burung walet dapat membuat sebuah sarang hanya dengan menggunakan air liurnya saja. Air liur yang semula cair kental berbentuk seperti bihun kemudian dalam waktu beberapa jam akan mengering dan menjadi keras. Sejak ratusan yang lalu bahkan hingga sekarang, sarang tersebut selalu dikonsumsi untuk kesehatan tubuh manusia. Pada era Kekaisaran China, sarang burung walet dikenal sebagai makanan mewah dan berkhasiat tinggi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Chinese University Hongkong menyatakan bahwa sarang burung walet memiliki kandungan glikoprotein yang penting untuk kekebalan serta metabolisme tubuh. Bahkan dalam penelitian terbaru menyatakan sarang walet berguna untuk pengobatan AIDS. Oleh sebab itu, harga sarang burung walet untuk 1 kilogramnya saja antara Rp 5.000.000,- sampai dengan Rp 15.000.000,-.
Hal ini tentunya membawakan manfaat yang besar bagi perekonomian di Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara eksportir sarang burung walet terbesar di dunia. Berdasarkan publikasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor sarang burung walet meningkat dari tahun ke tahun. Dengan dua negara tujuan ekspor terbesarnya yaitu Hongkong dan Tiongkok. Volume ekspor sarang burung walet pada tahun 2021 untuk Hongkong adalah sebanyak 989,9 ton. Sedangkan untuk Tiongkok adalah sebanyak 228,8 ton. Angka ini telah meningkat sekitar 3 kali lipat dibanding tahun 2018 yang hanya 290,4 ton untuk Hongkong dan 69,6 ton untuk Tiongkok.
Produksi sarang burung walet dari Indonesia telah menyumbang sekitar 80% dari kapasitas produksi di dunia. Bahkan di Tiongkok, produk sarang burung walet Indonesia mampu menguasai 75% pangsa pasar sarang burung walet disana. Dengan demikian, Indonesia masih menjadi andalan utama pemasok produk sarang burung walet di Tiongkok.
Di Indonesia terdapat sekitar 126 perusahaan sarang burung yang terdaftar di PPSBI (Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia) pada tahun 2018. Dari 126 perusahaan itu, hanya sebanyak 23 perusahaan yang telah terdaftar sebagai eksportir sarang burung walet. Namun, pada tahun 2021 Dr. Boedi Mranata, Ketua PPSBI, mengatakan bahwa perusahaan eksportir yang memenuhi syarat bertambah sebanyak 6 perusahaan, sehingga sekarang total ada 29 perusahaan eksportir.
Menurut Boedi, peningkatan volume ekspor disebabkan karena adanya perubahan tren konsumsi. Semula hanya permintaan masyarakat menengah ke atas saja, namun sekarang permintaan industri pun mulai bermunculan.(Khrisna)