Newslan.id – Batang — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), mengaku telah menemukan dua kasus gagal ginjal akut pada anak. Dari dua pasien anak itu satu di antaranya bahkan mengalami kematian.
Hal itu diungkapkan Direktur RSUD Batang, dr Muhammad Ali Balki. Meski demikian, Ali menyebut dua kasus gagal ginjal akut pada anak di Batang itu masuk kategori nonmisterius karena ada beberapa faktor penyerta.
“Sudah ada dua kasus gagal ginjal akut pada anak. Akan tetapi, dua penderita itu tidak masuk kategori nonmisterius karena ada faktor penyertanya seperti terjangkit DBD. Sedang pasien yang rawat jalan diketahui kakaknya juga punya riwayat penyakit gagal ginjal,” ungkapnya.
Ia yang didampingi dokter anak RSUD Batang, dr Evi Susanti, mengatakan kasus gagal ginjal anak hingga kini belum diketahui penyebab pastinya dan sulit dideteksi secara kasat mata karena gejalanya ringan seperti panas, batuk, dan pilek.
Apabila orang tua melihat anaknya mengalami gejala tersebut, ia pun menyarankan agar segera dibawa ke dokter. Selain itu, orang tua diminta dengan sangat untuk tidak memberikan obat-obatan sembarang.
“Jika anak sakit segera diperiksakan ke dokter. Jangan sembarangan diberi obat dan hati-hati dalam menggunakan obat. Cek dulu apakah terdaftar dalam BPOM dan sebagainya,” kata Muhammad Ali Baki.
Sementara itu, Evi Susanti mengatakan salah satu upaya mencegah anak dari penyakit seperti gagal ginjal akut adalah dengan menjaga pola makan yang sehat dan bergizi. Selain itu, diimbau kepada orang tua agar tidak memberikan obat penurun panas atau parasetamol dalam bentuk cair atau sirop.
Dokter anak RSUD Batang ini menambahkan sebenarnya di Indonesia belum ditemukan adanya indikasi dari obat cair atau sirop parasetamol yang memicu gagal ginjal akut. Namun, sebagai upaya preventif maka disarankan untuk tidak menggunakan obat jenis itu dulu karena masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.
“Sebagai pengganti, orang tua bisa memberikan obat penurun panas pada anak dengan parasetamol tablet atau puyer. Orang tua juga tidak perlu khawatir berlebihan,” jelas Evi.