Dampak Kenaikan Harga Kedelai, Upah Pekerja Tahu Tempe di Kendal Ikut Anjlok

 

Newslan.id – Kendal – Kenaikan harga kedelai memaksa perajin tahu dan tempe di Kabupaten Kendal mengurangi produksi. Hal ini untuk menekan kerugian karena permintaan konsumen juga menurun. “Produksi tahu maupun tempe menurun cukup drastis. untuk produksi tahu dari dari 50 tong turun menjadi 30 tong per hari,” kata perajin tahu tempe di Cepiring, Kendal, Yanti.

Demikian pula produksi tempe yang semula 25 kilogram kedelai, kini turun menjadi 15-20 kilogram kedelai per hari. Turunnya produksi tahu tempe berdampak pula terhadap nasib karyawan. Penghasilan karyawan menjadi turun karena tidak setiap hari bekerja mengingat ada pengurangan jumlah borongan. Berkurangnya produksi berdampak pada turunnya upah pekerja.

“Biasanya per hari bisa mendapatkan upah Rp100.000. Namun karena produksinya berkurang, upahnya turun menjadi sekitar Rp70.000 per hari,” kata salah satu pekerja pabrik tahu, Ihsan Ghofur.

Perajin tahu tempe harus memutar otak agar produksi tetap laku terjual. Untuk menaikkan harga jual tidak mungkin karena khawatir ditinggal pembeli. Mereka lebih memilih mengecilkan ukuran tahu dan tempe setelah kenaikan harga kedelai. Pemilik warung makan Ahmad Lubis mengaku mayoritas pelanggannya tidak kecewa dengan ukuran tahu tempe yang lebih kecil, asalkan harganya tetap sama.(Khrisna)

Baca Juga :   Ganjar Pranowo Lengser Sebulan Lagi, DPRD Jateng Bahas 3 Nama Calon Penggantinya
Mau Pesan Bus ? Klik Disini