NEWSLAN.ID, LONDON — Hampir 600 petugas polisi di Inggris dan Wales dipecat pada hingga Maret 2024, menurut angka yang ditunjukkan pada hari Selasa (05/11), saat para kepala polisi berjuang untuk memulihkan kepercayaan publik setelah serangkaian skandal.
Pemecatan tersebut mengalami kenaikan 50 persen dari 394 yang dipecat pada tahun sebelumnya, termasuk 74 petugas yang dikeluarkan dari kepolisian karena pelanggaran seksual dan perilaku buruk.
AFP melaporkan, sebanyak 18 petugas lainnya dipecat karena memiliki gambar tidak senonoh anak-anak, menurut angka yang dikumpulkan oleh College of Policing, sebuah badan publik independen.
Reputasi kepolisian di Inggris tercoreng sejak penculikan, rudapaksa, dan pembunuhan eksekutif pemasaran Sarah Everard pada tahun 2021 oleh seorang petugas Kepolisian Metropolitan London yang kemudian dipenjara selama sisa hidupnya.
Dalam kasus mengejutkan lainnya, seorang petugas dari unit yang sama tahun lalu menerima 36 hukuman seumur hidup atas serangkaian 71 pelanggaran seksual yang mengerikan, termasuk rudapaksa terhadap 12 wanita.
Menurut data terbaru, alasan pemecatan yang paling umum, dengan 125 kasus, adalah ketidakjujuran. Sebanyak 71 kasus lainnya dipaksa keluar karena perilaku diskriminatif.
Asisten Kepala Polisi Tom Harding dari College of Policing mengatakan sangat mengecewakan melihat perilaku sejumlah petugas jauh di bawah standar yang mereka tetapkan dan yang diharapkan masyarakat.
Namun, ia mengatakan jumlah petugas yang dipecat juga merupakan indikasi prosedur yang efektif dan kuat yang diterapkan untuk mengidentifikasi dan menangani petugas tersebut dengan cepat.
“Perilaku mereka mencoreng nama baik kepolisian dan mengikis kepercayaan publik,” katanya seperti dilansir AFP, Selasa (05/11/2024)
Pada bulan Januari 2023, Met mengungkapkan bahwa 1.071 petugas dari total 34.000 petugas telah diselidiki atas kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.
Inggris dan Wales memiliki tenaga polisi lebih dari 147.000 di 43 angkatan, menurut laporan AFP.(Ade)