NEWSLAN.ID, FLORES — Sebuah gunung berapi di Indonesia bagian timur dilaporkan meletus semalam dan menewaskan sedikitnya 10 orang saat memuntahkan bola api dan abu ke desa-desa sekitar.
Gunung Lewotobi Laki-Laki adalah gunung berapi kembar setinggi 1.703 meter (5.587 kaki) yang terletak di pulau wisata populer Flores, meletus sesaat sebelum tengah malam, memaksa pihak berwenang untuk mengevakuasi beberapa desa.
Warga menggambarkan kengerian mereka saat kawah mulai menyemburkan batu-batu api ke rumah mereka.
“Saya sedang tertidur ketika tiba-tiba tempat tidur berguncang dua kali, seolah-olah seseorang membantingnya. Kemudian saya menyadari gunung berapi itu meletus, jadi saya berlari keluar,” kata penata rambut berusia 32 tahun Hermanus Mite.
“Saya melihat api keluar dan langsung lari terbirit-birit. Ada abu dan batu di mana-mana. Salon saya juga terbakar dan semua yang ada di dalamnya musnah.” tambahnya dikutip AFP, Selasa (05/11/2024).
Abdul Muhari, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengonfirmasi jumlah korban tewas pada konferensi pers, dan menambahkan bahwa 10.295 orang terkena dampak letusan.
Ia mengatakan jumlah pengungsi masih dihitung tetapi tidak ada laporan orang hilang. Menurut laporan AFP lima desa dievakuasi, memaksa ribuan orang mencari perlindungan di tempat lain.
Bangunan-bangunan di dekat gunung berapi itu tertutup abu tebal sementara bangunan-bangunan lain runtuh akibat berjatuhan puing-puing vulkanik, dengan puing-puingnya masih membara beberapa jam setelah letusan.
Beberapa rumah kayu terbakar, dan tanahnya berlubang-lubang akibat terjangan batuan cair.
Kawah tersebut meletus sesaat sebelum tengah malam dan kemudian meletus lagi pada pukul 01.27 dini hari (17.27 GMT Minggu) dan 02.48 dini hari, kata badan vulkanologi.
Badan vulkanologi menaikkan status kewaspadaan tertinggi karena adanya peningkatan aktivitas gunung berapi, dan mengimbau penduduk setempat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer (4,3 mil) dari kawah.
Ia merilis gambar yang menunjukkan atap rumah runtuh setelah dihantam batuan vulkanik, dan penduduk setempat berlindung di bangunan umum.(Ade)