Lahat Newslan.id. Program Percepatan Pembangunan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Program Padat Karya Tunai (PKT), dari Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Provinsi Sumatra Selatan (BBWS), Sumatra VIII Satker Operasi dan Pemeliharaan Sungai Sumatra Selatan yang dikerjakan oleh Perkumpulan Petani Pengguna air (P3A), di Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat diduga bermasalah.
Padahal diketahui, P3A Kumbang Mimbar sebagai pelaksana pekerjaan pada tahap II di Desa Pagar Ruyung telah menerima P3-TGAI di Kabupaten Lahat tahun anggaran APBN 2024 Kecamatan
Namun pada tahap III ini, P3A Kumbang Mimbar kembali keluar sebagai penerima P3-TGAI dalam Surat Keputusan (SK) Kementerian PUPR di alamat dan lokasi yang sama, yang dalam aturannya tidak bisa.
Ketua LSM PLANTARI Lahat, Sanderson Syafe’i, ST. SH, yang juga merupakan anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA), sangat menyayangkan bila diduga ini benar terjadi P3A yang sama selalu dapat, ada apa? mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam proyek-proyek tersebut, mulai dari KMB (Konsultan Manajemen Balai), TPM (Tim Pendamping Masyarakat), dan Tim Survei Investigasi Desain (SID), segera diperiksa dan dimintai keterangan, ujarnya, Kamis (24/10).
“Ini bukan hanya soal kesalahan teknis, diduga ada unsur kesengajaan yang mengarah ke perbuatan melawan hukum serius terhadap mempermainkan penggunaan anggaran negara yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp.195.000.000″, tambah Sanderson.
Guna meminimalisir kerugian negara dan agar proyek tepat sasaran, Sanderson mendesak pihak Kementerian PUPR segera menurunkan Tim Inspeksi ke Lahat, pungkas pengacara muda ini.
Sementara Ketua TPM, Sefo dan Ketua KMB, Ir. H. Aprianus saat diminta tanggapannya melalui pesan singkat WhatsApp (WA) pribadinya, hingga berita ini disiarkan hanya dibaca.
(Ujang)
