NEWSLAN.ID, LONDON — Harga minyak dunia melonjak lebih dari dua persen pada hari Senin karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang kaya minyak mentah satu tahun setelah serangan mematikan Hamas terhadap Israel.
Pasar saham Eropa sebagian besar naik setelah kenaikan besar di Asia seiring dorongan stimulus China, penguatan ekonomi AS, dan prospek suku bunga di negara-negara ekonomi utama yang lebih besar daripada kerusuhan geopolitik.
AFP melaporkan bahwa minyak mentah Brent North Sea, kontrak minyak acuan, hampir melampaui $80 per barel pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak akhir Agustus.
Di luar ketegangan Timur Tengah, minyak juga didukung oleh harapan permintaan Tiongkok yang lebih kuat setelah Beijing baru-baru ini mengumumkan langkah-langkah stimulus besar untuk meningkatkan ekonominya yang sedang lesu.
Dukungan harga yang mengimbangi merupakan ekspektasi di pasar bahwa kelompok negara penghasil minyak OPEC+ dapat membalikkan pemotongan produksi, menurut para analis.
“Pasar minyak sedang dalam kondisi tidak menentu, terperangkap dalam pusaran ketegangan geopolitik, pergeseran strategi OPEC+, dan perlambatan dari pelanggan terbesarnya, Cina,” kata analis independen Stephen Innes dikutip AFP, Senin (07/10/2024).
Sementara itu. Israel pada hari Senin memperingati satu tahun serangan 7 Oktober, serangan paling mematikan dalam sejarahnya dan yang memicu perang yang menghancurkan di Gaza yang sejak itu meluas ke Lebanon.
Israel sedang mempersiapkan tindakan balasan terhadap Iran atas serangan misilnya minggu lalu, yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang regional habis-habisan.
Kabar baiknya yaitu ada keuntungan yang cukup besar pada hari Senin di pasar saham Tokyo dan Hong Kong, dengan yang pertama didorong oleh pelemahan yen yang mendukung eksportir Jepang.
Hong Kong memperpanjang reli yang dipicu oleh rencana China untuk meningkatkan pertumbuhannya, terutama dengan mendukung sektor properti yang terpukul dan berkat pemotongan suku bunga.
Sayangnya AFP tidak merincikan mengenai Shanghai yang tutup karena hari libur.
Kekhawatiran terhadap ekonomi terbesar Eropa, Jerman, membebani pasar saham Frankfurt pada hari Senin, sementara London dan Paris bergerak naik mendekati tahap tengah perdagangan.
Data resmi menunjukkan pesanan industri Jerman turun lebih besar dari perkiraan pada bulan Agustus, menambah kekhawatiran bahwa negara itu akan mengakhiri tahun dalam resesi.(Ade)