Belum Seminggu Menjabat, Walikota Ini Tewas Dibunuh

NEWSLAN.ID, MEKSIKO— Wali kota di sebuah kota yang berada di Meksiko selatan telah dibunuh kurang dari seminggu setelah ia menjabat, kata pihak berwenang pada hari Minggu, yang dilansir oleh AFP.

Tragedi ini merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan terhadap politisi di negara Amerika Latin yang dilanda kekerasan itu.

“Pembunuhan walikota Chilpancingo, Alejandro Arcos, membuat kami marah,” tulis gubernur negara bagian Guerrero, Evelyn Salgado di media sosial, tanpa memberikan perincian lebih lanjut mengenai keadaannya.

Media lokal melaporkan bahwa Arcos dipenggal, tetapi belum ada konfirmasi resmi, menurut laporan AFP pada hari Senin (07/10).

Arcos terpilih pada bulan Juni lalu, mewakili koalisi oposisi yang mencakup Partai Revolusioner Institusional (PRI), yang mengecam pembunuhannya sebagai kejahatan pengecut dan menyerukan keadilan.

“Cukup sudah kekerasan dan impunitas! Rakyat Guerrero tidak pantas hidup dalam ketakutan,” katanya di X.

Pembunuhannya terjadi beberapa hari setelah pembunuhan pejabat kota lainnya, Francisco Tapia, menurut presiden PRI Alejandro Moreno.

“Mereka baru menjabat kurang dari seminggu. Pejabat muda dan jujur ​​yang menginginkan kemajuan bagi komunitas mereka,” kata Moreno di X dikutip AFP, Senin (07/10/2024).

Guerrero, salah satu negara bagian termiskin di Meksiko, telah mengalami kekerasan selama bertahun-tahun terkait dengan perang wilayah antara kartel yang memperebutkan kendali produksi dan perdagangan narkoba.

Tahun lalu, 1.890 pembunuhan tercatat di negara bagian tersebut, yang merupakan rumah bagi kota resor tepi pantai Acapulco, yang dulunya merupakan taman bermain orang kaya dan terkenal yang kini dirusak oleh kejahatan.

Di seluruh Meksiko, lebih dari 450.000 orang telah terbunuh dan puluhan ribu orang hilang dalam lingkaran kekerasan sejak pemerintah mengerahkan tentara untuk memerangi perdagangan narkoba pada tahun 2006.

Baca Juga :   ASN Semarang Dilarang Terima Parcel Lebaran, Bisa Dilaporkan KPK

Politisi, terutama di tingkat lokal, sering menjadi korban pertumpahan darah yang terkait dengan korupsi dan perdagangan narkoba senilai miliaran dolar.

Menangani kekerasan kartel yang membuat pembunuhan dan penculikan menjadi kejadian sehari-hari di Meksiko merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi Claudia Sheinbaum, presiden wanita pertama Meksiko.

Sheinbaum, mantan wali kota Mexico City yang dilantik pada tanggal 1 Oktober, telah berjanji untuk tetap berpegang pada strategi pendahulunya Andres Manuel Lopez Obrador yaitu pelukan bukan peluru dengan menggunakan kebijakan sosial untuk mengatasi kejahatan sampai ke akar-akarnya.

Ia dijadwalkan mengungkap rencana keamanannya pada hari Selasa.

AFP melaporkan, setidaknya 24 politisi terbunuh selama proses pemilihan yang sangat keras menjelang pemilihan bulan Juni yang dimenangkan oleh tokoh utama partai yang berkuasa secara telak, menurut angka resmi.(Ade)

Mau Pesan Bus ? Klik Disini