NEWSLAN.ID, INTERNASIONAL— Sebuah bola api besar menerangi langit malam dan gumpalan asap mengepul di atas Beirut selatan pada Minggu (06/10)dini hari, setelah Israel melancarkan serangan udara gencar yang menargetkan Hizbullah.
Hampir setahun sejak perang Gaza meletus. Israel kini mengalihkan fokusnya ke utara ke Hizbullah yaitu sekutu Hamas yang didukung Iran di Lebanon.
Menurut rekaman AFPTV memperlihatkan bola api besar di atas kawasan permukiman di Beirut selatan, diikuti oleh ledakan keras dan ledakan susulan. Asap masih mengepul dari lokasi kejadian setelah fajar.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa basis Hezbollah di Beirut selatan telah dihantam lebih dari 30 serangan, yang terdengar di seluruh kota. Sasarannya termasuk sebuah pom bensin.
Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangkaian serangan terhadap sejumlah fasilitas penyimpanan senjata dan infrastruktur, dan menekankan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi risiko membahayakan warga sipil.
Di daerah Sabra, dekat pinggiran selatan, puluhan orang, sebagian membawa tas dengan berjalan kaki dan lainnya mengendarai sepeda motor, melarikan diri dari salah satu pemboman paling hebat dalam perang Israel-Hizbullah.
Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pasukan Israel dengan artileri setelah mereka mencoba menyusup ke Khallat Shuaib di Blida, di Lebanon selatan.
Sebuah pernyataan yang dilansir AFP mengatakan para pejuang menembakkan rentetan roket ke pasukan Israel selama evakuasi tentara yang tewas dan terluka di wilayah perbatasan Menara tak lama setelah tengah malam.
Hizbullah juga mengatakan pihaknya meluncurkan pesawat tanpa awak penyerang terhadap pangkalan militer Israel.
Militer Israel menyatakan telah menewaskan sekitar 440 pejuang Hizbullah dari darat dan udara sejak Senin, ketika pasukan memulai operasi darat yang ditargetkan terhadap Hizbullah di Lebanon.
Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog menyebut Iran sebagai ancaman berkelanjutan setelah Teheran mendukung kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah yang meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel pada hari Selasa.
Serangan itu dianggap sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin militan termasuk kepala Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel.
Serangan rudal tersebut menewaskan seorang warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan merusak pangkalan udara Israel, menurut citra satelit berdasarkan laporan AFP.
Peristiwa ini terjadi pada hari yang sama ketika pasukan darat Israel memulai serangan mereka ke Lebanon setelah berhari-hari melakukan serangan gencar terhadap benteng Hizbullah di seluruh Lebanon.
Seorang sumber senior Hizbullah mengatakan pada hari Sabtu bahwa kelompok tersebut telah kehilangan kontak dengan Hashem Safieddine, yang secara luas diperkirakan akan menjadi pemimpin Hizbullah berikutnya, setelah serangan udara di Beirut.
Gerakan tersebut hingga kini belum menunjuk pemimpin baru setelah Israel membunuh Nasrallah akhir bulan lalu dalam serangan besar-besaran di ibu kota Lebanon.
Serang Israel terhadap Hizbullah di Lebanon menyita perhatian Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Dia mengatakan pada hari Jumat bahwa perlawanan di kawasan itu tidak akan mundur.
Pada Sabtu malam, Israel mengeluarkan perintah baru bagi penduduk Beirut selatan untuk mengungsi. Dan di seluruh Lebanon, serangan terhadap Hizbullah telah menewaskan lebih dari 1.110 orang sejak 23 September, menurut penghitungan berdasarkan angka resmi.(Ade)