Santri Ponpes Daarul Mutaalimin Berpotensi Jadi Pengusaha Selain Menjadi Kyai Yang Handal

Newslan.id-Tanjungsari Botim- Keberadaan pondok pesantren Daarul Mutaalimin yang berlokasi di Kampung Sodong RT.18/09 Desa Tanjungrasa Kecamatan Tanjungsari – Bogor timur, Pondok pesantren yang bisa dibilang salah satu pesantren moderen selain menerapkan dasar mengaji Qur’an dan Kitab. Namun pimpinan pondok pesantren Daarul Mutaalimin mengajarkan para santrinya untuk mampu mandiri.

Disela – sela kesibukannya Ustadz Syahdan Mujib mengajarkan para santri untuk mandiri, menurutnya Santri harus memiliki kemampuan lain selain daripada mengaji Qur’an dan Kitab saja namun kami disini mengajarkan para santri untuk kreatif, seperti belajar membuat Tas , dan berkebun (Tani), Karena menurut kami tidak semua santri setelah selesai ngobong itu akan menjadi Ustadz – Kiyai.”Tuturnya.(25/7).

Kami arahkan dan didik para santri belajar berkreasi dibidang usaha seperti membuat Tas, Kue dan Kuliner lainya termasuk bagaimana cara berkebun dan mampu dalam bidang ilmu teknologi.” Karena menurut saya pesantren harus bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman tapi tidak membelakangi tugas poko pesantren itu sendiri.”Imbuh Ustad Syahdan Mujib.

Ki Engkus biasa disapa salah satu santri senior di Ponpes Daarul Mutaalimin yang sedang memanen sayuran Pare (Paria) hasil berkebun para santri menuturkan soal kegiatannya di Ponpes Daarul Mutaalimin- Saya mondok disini sudah lama dan Alhamdulillah saya betah mondok disini, Kegiatan / Aktivitas nya bukan mengaji dan baca kitab sebagai tugas pokok para santri tapi, kami diajarkan dan di motivasi oleh Bapak Kiyai untuk berkreasi dan berkreativitas yang menghasilkan untuk kehidupan sehari hari para santri.”Ungkap Engkus.

Lanjutnya – Hari ini saya bersama para santri lainnya lagi memanen Pare kebetulan ini ada pembeli.” Untuk hasil penjualannya kami kumpulkan sebagian dan sebagiannya untuk kebutuhan kami para santri seperti konsumsi makan sehari hari dan membeli perlengkapan lainnya juga beli lagi bibit.

Baca Juga :   Harga Jagung Sumbang Kenaikan Harga Telur

Kalau untuk ke depan saya sambung Engkus, setelah selesai mondok disini saya ikuti arahan , petunjuk dan ajaran bapak Kiyai tentu mengembangkan ilmu yang selama ini di dapat dan berikan Kiyai. Dan juga saya optimis selain itu juga saya bisa mengembangkan pola bertani. Karena kata pak Kiyai Nasib manusia tidak sama dan belum tentu keluaran pesantren akan jadi Ustadz, Kiyai lagi santri itu selain harus bisa ngaji tapi harus bisa Ngejo (Cari buat masak) itu yang di sarankan bapak Kiyai jika kamu tidak sukses jadi Kiyai kami harus berupaya sukses di bidang lain contoh jadi pengusaha yang ber Ahlaqul Qarimah.”tukas Engkus.
|mrc

Mau Pesan Bus ? Klik Disini