Sukses, Rangkaian Seminar Internasional dan Fosil Camp Ditutup Dengan Field Trip Goa Sengering dan Muara Karing

Newslan-id (Merangin) – Rangkaian acara Seminar Internasional jilid 2 yang diselenggarakan Badan Pengelola Merangin Jambi UNESCO Global Geopark (BP-MJUGGp) berlangsung sukses.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengembangkan dan mempromosikan keragaman Geologi (Geodiversity) di kawasan Merangin Jambi UNESCO Global Geopark (MJUGGp).

Diawali dengan Seminar Internasional dengan tema “Keanekaragaman Geologi Geopark Merangin Jambi dalam Sejarah Kompleksitas dan Dinamika Evolusi Tektonik Sumatra” di Gedung Rektorat Universitas Jambi, Senin 08 Juli 2024. Hadir sebagai narasumber, Dr. Agus, S.Sos., M.Hum (GM BP-MJUGGp), Asst. Prof. Dr. Jaroon Duangkrayom (Khorat UGGp Thailand), Asst. Prof. Wickanet Songtham (Khorat UGGp Thailand), Ir. Yunus Kusumahbrata, M.Sc., Ph.D., (Council KNGI), Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D (Merangin Geotourism CoE, UNJA).

Usai seminar, seluruh peserta dan narasumber bertolak menuju Kabupaten Merangin pada Selasa, 09 Juli. Rangkaian acara dilanjutkan dengan International Fossil Camp di Taman Siti Rahmah Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap.

Acara ini merupakan kerjasama Merangin Jambi UGGp-Indonesia, Khorat UGGp-Thailand dengan Universitas Jambi. Peserta merupakan perwakilan dari mahasiswa Geologi seluruh Indonesia dan Mahasiswa Universitas Akhon Ratchasima Rajabhat dan Universitas Chiang Mai Thailand.

Kegiatan yang dilaksanakan pada malam hari tersebut berupa diskusi-diskusi antara narasumber dengan mahasiswa peserta, pembahasan tentang sejarah fossil di Merangin.

Tak hanya sampai disitu, keesokan paginya seluruh peserta melanjutkan kegiatan Field Trip ke Goa Sengering di Sungai Manau. Peserta menyusuri goa dan mendapatkan materi seputar goa Sengering dari Eko Wahyudi, Geologis (BP-MJUGGp).

“Kami secara perlahan menelusuri sungai berbatuan memasuki goa yang masih sangat rawan itu. Kami menelusuri goa yang sangat indah berlangit Batu Gamping itu sepanjang 315 meter dan ini bener-benar menakjubkan,” ujar Magdalena Ritonga dosen pendamping.

Baca Juga :   Ganjar Kembali Bersepeda, Persiapan Ikut Tour de Borobudur 2022

Menjelang siang, semua peserta sudah sampai di air terjun Muara Karing Desa Markeh Kecamatan Renah Pembarap. Sebagian melewati jalur sungai menyusuri sungai purba Batang Merangin dan melihat fosil Araucarioxylon.

Di Muara Karing, kembali peserta mendapatkan materi-materi dan diskusi bersama narasumber tentang pembentukan dan fosil yang ada di situs Muara Karing. Acara penutupan dilaksanakan dengan santai sambil menikmati kopi asli Jangkat di salah satu cafe kopi dalam kota Bangko, dan selanjutnya semua peserta dan narasumber bertolak menuju kota Jambi. (dEniRio)

Mau Pesan Bus ? Klik Disini