Newslan-id (Jambi) – Survei internal Golkar yang dilakukan oleh lembaga survei Ide Cipta menunjukkan bahwa elektabilitas calon Bupati Merangin masih didominasi oleh dua nama, yaitu Syukur dan Nalim.
Menurut Hadi Suprapto Rusli, tim riset Ide Cipta, dari sepuluh nama yang disurvei, M. Syukur masih berada di posisi teratas, unggul jauh dari Nalim, yang berada di posisi kedua.
Survei yang dilakukan pada 9-15 Mei 2024 ini melibatkan 400 responden dan menunjukkan bahwa Syukur tidak tergoyahkan dalam berbagai simulasi. Baik dalam simulasi dengan sepuluh nama, lima nama, hingga head-to-head dengan Nalim. Syukur masih unggul dengan selisih yang cukup signifikan, sekitar 10 persen kata Hadi.
Lebih lanjut Hadi Suprapto Rusli menyampaikan hasil survei ini mengindikasikan bahwa peluang Syukur untuk memenangkan kontestasi Pilkada Merangin sangat terbuka lebar.
“Syukur masih unggul dalam berbagai simulasi. Selisih dengan Nalim yang berada di posisi kedua cukup jauh, sekitar 10 persen. Ini menunjukkan peluang Syukur sangat besar untuk menang,” ujar Hadi.
Ketika ditanya kenapa yang muncul pertarungan di Merangin hanya tampak antara Syukur dan Nalim, sementara calon lain seperti Khafid Moein, Nilwan Yahya, Herman Efendi dan Handayani tidak terlihat bersaing? Menurut Hadi Suprapto Rusli, jawabannya terletak pada tingkat popularitas masing-masing calon.
“Calon lain masih jauh dari segi popularitas. Khafid Moein hanya memiliki popularitas sekitar 50 persen, Handayani 60 persen, dan Nilwan Yahya 48 persen. Dengan tingkat popularitas yang rendah, sulit bagi mereka untuk bersaing dengan Syukur dan Nalim yang sudah lebih populer,” jelas Hadi.
Survei yang dilakukan Ide Cipta ini memberikan gambaran yang jelas mengenai peta persaingan di Pilkada Merangin.
Berikut adalah beberapa poin penting dari survei tersebut:
Syukur: Unggul dalam berbagai simulasi, dengan selisih elektabilitas sekitar 10 persen di atas Nalim.
Nalim: Berada di posisi kedua, namun masih jauh dari Syukur dalam hal elektabilitas.
Khafid Moein: Popularitas hanya sekitar 50 persen.
Handayani: Popularitas sekitar 60 persen.
Nilwan Yahya: Popularitas sekitar 48 persen.
Dengan hasil survei yang menunjukkan dominasi Syukur, praktis pertarungan di Merangin akan berkisar antara Syukur dan Nalim. Calon-calon lain tampaknya akan kesulitan untuk mengejar ketertinggalan dalam hal popularitas dan elektabilitas.
“Pertarungan di Merangin yang terlihat saat ini adalah antara Syukur dan Nalim. Sulit bagi calon lain untuk bersaing dengan keduanya, mengingat popularitas mereka yang masih rendah. Syukur dan Nalim sudah memiliki basis dukungan yang kuat, sehingga peluang mereka untuk menang lebih besar,” tutup Hadi.
Menurut Hadi, survei ini dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Merangin, mencakup 24 kecamatan. Survei dibiayai oleh partai Golkar. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 400 responden.
Survei ini memiliki margin of error sebesar ±4,90% pada tingkat kepercayaan 95%. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.