Newslan-id (Merangin) – Pilkada serentak termasuk di Kabupaten Merangin yang sebentar lagi bergulir mulai menampakkan eksistensi dan banyak yang mulai membuat prediksi-prediksi atau bahkan sekedar wacana. Tak jarang mulai dari pengunjung warung kopi hingga tempat makan berkelas membahas siapa yang akan memimpin negeri ini.
Nama-nama tokoh hebat putra terbaik Merangin bermunculan, mulai dari mantan Bupati, mantan Wakil Bupati, anggota dewan, bahkan ada juga nama Kades salah satu desa di Kecamatan Pamenang Selatan.
Dan semuanya adalah orang-orang yang memiliki integritas dan kemampuan yang dianggap banyak masyarakat bisa menjadi pilihan untuk melanjutkan roda pemerintahan.
Namun ada yang menarik, yang mungkin beberapa dari kita lupa. Salah seorang putra daerah dari Dapil II juga patut untuk diperhitungkan dalam bursa pencalonan BH 1 F ini. Beliau merupakan putra Merangin yang lahir di Rantau Panjang, tepatnya pada 7 November 1964. Siapa yang tak kenal dengan Jailani, yang sebentar lagi akan purna tugas sebagai Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Merangin.
Yaa, beliau sebenarnya patut untuk ikut diperbincangkan dalam putaran pilkada yang akan berlangsung ini. Ini semakin menarik setelah perbincangan dengan salah satu tokoh partai terkait siapa-siapa tokoh yang memang memiliki kemampuan untuk maju.
Awak media malam itu sengaja membahas isu yang memang manis untuk dibahas saat ini dengan Ketua Partai Gelora, Darul Khotni. Dan ternyata memang, pandangan partai Gelora berbeda dengan partai-partai lain dalam melihat potens seorang tokoh pemimpin.
Darul menyebutkan, sosok seorang Jailani adalah sosok yang pas, karena trek rekor yang dimilikinya. “Menurut saya sosok jailani adalah salah satu putra terbaik Kabupaten Merangin dan layak untuk memimpin Merangin kedapan. Jika kita mau menilai dari trek record, kita bisa melihat dari cara dia memimpin Dinas Dukcapil baik di institusi ataupun secara masyarakat,” terang Darul.
Memang diketahui, saat ini Dukcapil Merangin memberikan pelayanan masyarakat yang cepat, dan memberikan kemudah-kemudahan terhadap masyarakat. Bahkan Kadisnya ini juga rela turun langsung ke tengah masyarakat ke kecamatan-kecamatan, desa-desa serta kelurahan-kelurahan demi memudahkan masyarakat dalam mendapatkan data-data kependudukan sebagai hak masyarakat.
Dan masih menurut Darul, secara pandangan politik, kita berbicara tentang leadirship/ kepemimpinan, dan kita harus sadar betul, lahirnya seorang pemimpin itu jelas dari rahim-nya politik, maka barometer kita (menurut Darul, red) ada tiga faktor, yaitu, memiliki jiwa sosial, intlektual, dan Integritas.
Jika kita melihat kondisi politik saat ini banyak kalangan masyarakat tidak lagi menilai dari 3 faktor tersebut, lebih melihat kepada finansial jelas jika itu sebagai faktor utama untuk memilih pemimpin jangan pernah berbicara perubahan dan jangan pernah berharap mendapatkan pemimpin yang memikirkan kepentingan umat.
Karena perubahan adalah sesuatu yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan bukan lahir dari sulap, simsalabin abrakadabra.
Diakhir pembicaraan, Darul hanya berharap bahwa pendidikan atau edukasi politik bisa benar-benar sampai kepada masyarakat, agar kita bisa memilih dan mendapatkan sosok pemimpin yang bisa membawa perubahan dan perkembangan pembangunan yang positif.
Tentu saja pemikiran ini sama bagi setiap pendukung calon, karena masing-masing tim juga memiliki visi dan misi untuk membangun negeri. Tinggal bagaimana mereka berhasil mengambil simpati masyarakat tanpa menjatuhkan lawan politiknya. (dEniRio)
