Newslan.id – Batanghari. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan debit air sungai Batanghari meluap. Rumah-rumah warga di desa Danau Embat, kecamatan Maro Sebo Ilir, kabupaten Batanghari, Jambi ikut terendam banjir.
Tak terkecuali rumah warga, kandang ternak, fasilitas pendidikan, fasilitas umum dan kantor pemerintahan desa juga ikut tenggelam.
Anehnya, sudah sepekan banjir menggenangi satu-satunya desa di kecamatan Maro Sebo Ilir, tapi nampaknya sampai hari ini Kamis, 11/01/2024 belum ada tanda-tanda perhatian yang serius dari pemerintah kabupaten Batanghari dan instansi terkait.
Pantauan awak media Newslan.id dilapangan belum terlihat adanya bantuan tenda darurat dan perahu karet dari BNPB kabupaten Batanghari.
“Tenda darurat dari BNPB belum ado bang, perahu karet jugo belum ado, apo lagi dapur umum. Kami yang mengungsi menyelamatkan diri dewek-dewek lah bang. Kalo nunggu bantuan, lah karam duluan,” sebut warga.
Seperti diketahui, akses jalan masyarakat desa Danau Embat yang juga merupakan jalan kabupaten lumpuh total. Untuk keluar desa melalui simpang Telkom terputus total akibat banjir. Begitupun jika melalui desa Terusan harus menggunakan rakit warga melewati kebun kelapa sawit.
Seyogyanya akses jalan kabupaten Batanghari yang direkonstruksi melalui dana pinjaman daerah sebesar 27,4 miliar dengan panjang 9,25 kilometer pada tahun anggaran 2022 dapat menyelamatkan jalan agar tetap dapat dilalui walaupun terjadi banjir.
Namun sayangnya, pembangunan jalan kabupaten Batanghari dari simpang Telkom menuju desa Terusan kantor kecamatan Maro Sebo Ilir tidak mampu menjadi solusi banjir yang hampir setiap tahun terjadi.
Salah satu aktifis dan kontrol sosial pun angkat bicara terkait banjir dan lumpuhnya akses jalan kabupaten didesa Danau Embat.
“Kuat dugaan pembangunan jalan kabupaten tahun anggaran 2022 yang didanai dari APBD pinjaman daerah kabupaten Batanghari sebesar 27,4 miliar tidak sesuai dengan spek. Rekonstruksi jalan yang mestinya dapat menjadi solusi jika terjadi banjir, kini terbukti lumpuh total.
Penyebabnya antara lain karena peningkatan bahu jalan yang kurang tinggi, sehingga saat datang banjir, tetap tidak bisa dilalui,” tutupnya.
(End’s)