Newslan-id Pati. Setelah adanya pertemuan para THL (Tenaga Harian Lepas) disalah satu gedung pertanian di Kabupaten Pati, menghasilkan beberapa kesimpulan untuk mengajukan tuntutan kesejahteraan ke Pemerintah Kabupaten Pati.
Dengan adanya keluhan dari para Tenaga Harian Lepas (THL) tentang adanya potongan pada gaji yang diterima dan pengangkatan yang pilih kasih, Ormas Mantra (Masyarakat Penjaga Nusantara) mengadakan pertemuan di kediaman Bapak Cahya Basuki (Yayak Gundul), untuk menampung keluhan keluhan para Tenaga Harian Lepas.
“Gaji yang kami terima ada potongan dan untuk pengangkatan yang pilih kasih pak”, keluh salah satu THL.
” Kenapa yang selalu dianak emaskan teman teman dari pendidikan dan kesehatan, sedangkan kami seakan akan dianak tirikan”. keluhnya.
Sebagai wadah Organisasi Masyarakat
yang memperjuangkan keluhan para Tenaga Harian Lepas, ormas Mantra (Masyarakat Penjaga Nusantara) bersama perwakilan Tenaga Harian Lepas melakukan aksi turun kejalan untuk menyuarakan keluhan para THL pada hari senin (9/10/2023).
Diawali berjalan dari depan Kantor Kabupaten Pati, dan memutari Alun – alun Pati lalu dilanjutkan ke Kantor BKPP (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan).
Dalam orasinya, pihak Ormas Mantra terus meneriakan untuk keadilan bagi para THL, menangkap dan memproses secara hukum bila ditemukan tindak penyuapan atau pungli dalam sistem penerimaan atau pengangkatan pegawai.
Di depan kantor BKPP (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan) Ormas Mantra melalui Yayak Gundul membacakan beberapa hal tuntutan, diantaranya,:
- Hapus deskriminasi THL honorer
- Desak Pemkab Pati buka Formasi P3K dari THL honorer teknis lainnya.
- Desak hapus faktor usia dan masa kerja di jadikan indikator utama penentuan kelulusan P3K.
- Desak Pemkab Pati lakukan uji porensik komputer CAT ujian tertulis P3K.
- Buka dan audit semua belanja biaya rekrutmen P3K di Pemkab Pati selama ini.
Setelah dari kantor BKPP, melanjutkan ke Alun – alun Pati untuk istirahat dan sekitan jam 16.00 wib dilanjutkan lagi menyuarakan tuntutan para THL di depan Kantor Bupati Pati, dan dilanjutkan ke Gedung para wakil rakyat (DPRD) Pati.
Tetapi semua itu tidak membuahkan Hasil.
Malah semua yg di datangi tidak ada yang merespon keluhan para THL (Tenaga Harian Lepas).
“ada apa dengan kepemerintahan Kabupaten Pati, kok tidak ada tanggapan sama sekali” jelas Ketua ormas Mantra.
Sebagian Masa sampai menginap di kantor DPRD Pati untuk mengadukan keluhan nya kepada wakil rakyat (DPRD) Pati.
Tidak ada titik temu, maka Basuki Cahya alias Yayak Gundul yang mewakili masa tersebut akan mengulang kembali demo lagi.
“Kami akan melakukan demo lagi sampai ada respon untuk tuntutan yang kami ajukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Pati”, terang Yayak Gundul.
team.