Newslan.id-Pesisir Selatan-Korban yang hilang di terkam buaya,
Redi Kardinata umur 40 tahun warga Nagari Taluak Ampalu Indrapura, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan berhasil ditemukan. Korban ditemukan di Kawasan Jembatan Ray PT. Incasi Raya Nagari Taluak Ampalu Indrapura Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat, sabtu 29 Juli dua ribu dua puluh tiga, Sekira Pukul 14.30 Wib.
Koordinator Unit SAR Siaga Pesisir Selatan menjelaskan, Pencarian dilakukan oleh tim gabungan, Pihak terkait, Keluarga Korban dan Warga Setempat, Namun hingga pada hari Jumat 28 juli dua ribu dua puluh tiga belum juga ditemukan.
Riko Likardo melanjutkan, Pada hari ketiga, Tim Gabungan Basarnas, BPBD, Pihak terkait, Keluarga Korban dan dibantu warga setempat kembali melakukan pencarian terhadap korban, korban berhasil ditemukan sekitar 10 KM ke arah hulu dari lokasi korban dinyatakan hilang.
Korban ditemukan oleh warga dalam keadaan sudah mengapung.
“setelah Mendapat laporan dari warga, Tim Gabungan langsung melakukan evakuasi” Jelasnya kepada Newslan.id melalui Whatsapp
Sebelumnya diberitakan, Pria bernama Redi Kardinata umur 40 tahun warga Nagari Taluak Ampalu Indrapura ,Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan di terkam buaya disaat sedang mandi di bibir sungai muara sakai
Keluarga Korban Andiansyah, menjelaskan peristiwa berawal Saat korban Redi Kardinata pergi memancing bersama anaknya Niko Alven Dinata (11) di kawasan lokasi berada di belakang rumah korban yaitu di sungai Muara Sakai Nagari Taluak Ampalu Indrapura Kecamatan Pancung Soal
“Setelah selesai memancing, korban berkehendak mandi di sungai muara sakai. Pada saat itu, korban mengutus anaknya menjemput peralatan mandi yang tidak jauh dari lokasi tersebut”, Ujarnya
Andiansyah menuturkan, disaat kembali megambil peralatan mandi, anak korban langsung melihat ayahnya di terkam buaya dan diseret kedalam sungai.
“Anak Korban Langsung berteriak dan meminta tolong, sehingga warga setempat berdatangan ke lokasi kejadian” Jelasnya
Editor. Maengki Arwan
