Pengusaha Truk Angkat Bicara Soal Kecelakaan KA di Madukoro Semarang

Semarang – Newslan.id – Kasus kecelakaan Kereta Api (KA) Brantas dengan truk trailer di perlintasan sebidang Jalan Madukoro, Kota Semarang beberapa waktu lalu menjadi pembelajaran penting. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) pun angkat bicara.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Aptrindo, Agus Pratiknyo meminta kepada pengusaha truk untuk memberikan pemahaman dan edukasi terhadap sopir. Karena, kejadian nahas itu terjadi tak lepas dari sopir truk bernama Heru Susanto yang kurang pemahaman.

Agus menilai, kecelakaan di jalan raya merupakan bagian dari risiko pengusaha angkutan barang yang tak terhindarkan. Walau begitu, pihaknya mengaku sangat terkejut dengan kejadian dan perkembangan kasus yang masih berjalan hingga detik ini.

“Kedepannya, kami sudah berikan imbauan kepada kawan-kawan asosiasi, terutama pengusaha, yang harus paham akan jalur-jalur yang boleh untuk lintasan truk. Termasuk mengenai halangan-halangan yang ada,” kata Agus.
Pihaknya meminta seluruh pengusaha truk untuk mengedukasi sopir mengenai trailer yang mereka bawa dan kondisi medan atau geografis yang akan dilalui.
Menurut Agus, hal ini bertujuan agar para pengemudi mengetahui jenis kendaraan dan tipe-tipe atau jalan kelas mana saja yang boleh dilalui ketika akan melintas untuk mengantarkan barang muatan.

“Para pengurus jangan hanya asal perintahkan sopir tanpa memberi pengetahuan jalannya. Begitu juga para pengemudi, harus tahu kendaraan yang mereka pegang, layak jalan apa tidak? Apakah melewati jalan sesuai kelasnya? Harus paham,” tegas Agus.

Mengenai mekanisme rekruitmen pengemudi truk selama ini, Aptrindo mengaku tidak hanya sebatas mewajibkan persyaratan memiliki SIM. Lebih dari itu, pengetahuan umum terkait kendaraan, jalanan, hingga pengalaman selama menjadi sopir juga menjadi penilaian.

“Pertama memang SIM sesuai golongan (kendaraan). Biasanya harus ada SIM B1 umum atau B2 umum. Kita tak semata-mata buka lamaran, kami istilahnya getok tular. Sopir bergabung atau rekrut harus sudah transfer pengetahuan, untuk menilai apakah layak atau tidak, mengetahui pemahaman truk dan medan. Karena dari itu bakal kelihatan,” kata Agus.

Baca Juga :   Diduga Hanya 300 Meter Pembuatan Jalan Baru Desa Pulau Melako, Selebihnya Tumpang Tindih Dengan Jalan Cor Beton Yang Lama

Aptrindo telah menjalin kerjasama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait pemberian edukasi dan pemahaman kepada para pengemudi truk agar tetap bisa berkendara dengan aman.

“Itu (kegiatan bersama KNKT) sudah terjadwalkan, ada agenda secara periodik. Kami juga menggandeng APM (agen pemilik merek) untuk menyampaikan pengarahan dan pengetahuan mengenai truknya,” kata Agus.(Khrisna)

Mau Pesan Bus ? Klik Disini