Kudus – Newslan.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin, menggelar sosialisasi lintas sektoral untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang beberapa imunisasi jenis baru, termasuk rotavirus untuk melindungi anak dari diare akut.
“Selain ada imunisasi rotavirus, nantinya juga ada imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) melindungi bayi dari bakteri penyebab pneumonia dan Inactive Polio Vaccine (IPV) melindungi tubuh dari penyakit polio,” kata Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kudus Aniq Fuad di sela-sela sosialisasi di Hotel @Hom Kudus.
Menurut Aniq, masyarakat perlu diperkenalkan terlebih dahulu, di antaranya PKK yang bisa menyebarluaskan ke tingkat kecamatan sampai desa, kemudian Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga serta Kantor Kementerian Agama yang menaungi sekolah-sekolah agama.
Adanya sosialisasi tersebut, Aniq berharap, masyarakat, khususnya orang tua tidak kaget dengan adanya vaksin baru yang diberikan pada balita dan anak usia sekolah.
Vaksin rotavirus, kata Aniq, bertujuan untuk mencegah diare akut. Sedangkan pemberiannya dimulai pada bayi usia dua bulan, kemudian tahap kedua diberikan lagi usia tiga bulan dan rotavirus ketiga diberikan saat bayi usia empat bulan.
“Hingga kini Kabupaten Kudus belum memulai pemberian vaksin rotavirus. Rencananya baru dimulai pada awal bulan November 2023, sedangkan saat ini masih tahap sosialisasi kepada masyarakat,” ujar Aniq.
Aniq berharap dengan adanya sosialisasi tidak muncul penolakan di masyarakat, terutama orang tua karena setelah ada vaksinasi terkadang muncul demam.
Untuk mencapai target imunisasi dasar lengkap (IDL) minimal sebesar 98 persen, maka perlu dilakukan berbagai langkah-langkah. Selain sosialisasi juga memasukkan laporan imunisasi lewat Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) karena selama ini pelaporannya masih rendah.
Capaian IDL di Kabupaten Kudus periode Januari-Juni 2023 secara manual baru 49 persen, dengan sasaran 12.300 bayi. Untuk saat ini tercatat ada 18 jenis vaksin, termasuk jenis yang baru PCV dan rotavirus.