NEWSLAN-ID MERANGIN. Ketua LSM Brantas Kab. Merangin Fahmi meminta pihak kepolisian, dalam Kasus pembuangan bangkai ayam di Sungai Sembilong telun harus diusut tuntas. Pelaku pembuangan bangkai ayam harus ditangkap dan diproses sesuai regulasi yang berlaku. Selasa (14/02/2023)
“Kami minta aparat penegak hukum terkait untuk pengusutan dan menangkap pelaku pembuangan bangkai ayam di sungai yang telah mencemari lingkungan dan mengganggu kenyamanan warga. Apa motivasinya harus diungkap,” kata Fahmi.
Fahmi juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Merangin untuk melakukan Sidak memastikan pemusnahan bangkai ayam tersebut sesuai dengan prosedur yang benar. Ini dilakukan agar bangkai ayam tersebut tidak mencemari lingkungan.
” Iskandar selaku kepala dusun telun juga meminta kepada pihak yang bersangkutan untuk menindak kadang ayam tersebut, yang membuang bangkai/buntang di aliran sungai ini. Karena sungai ini memjadi kebutuhan masyarakay kami sehari – hari.
Hal Senada juga di sampaikan oleh Suhaimi dan Buyung selaku warga desa telun yang tinggal langsung di bantaran sungai yang sudah tercemar, hal tersebut dapat dirasakan rasa yang pahit, bauk yang menyengat. Sebagai mana Air sungai ini di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, memasak, mandi, serta air minum oleh Kami. Dan puluhan warga yang tinggal di pinggir sungai ini. Semenjak kandang ayam ini di bangun dan beroperasi lebih kurang 2 tahun masyarakat setahun belakangan ini diduga pihak kanda membuang bangkai ayam yang mati sore dan pagi ke aliran sungai ini. Setau kami bangkai ini harus di kubur. Bukan di buang ke sungai pungkasnya”
Atas kabar dan berita yang meresahkan masyarakat tersebut, media ini langsung turun ke alamat kandang ayam tersebut mengkonfirmasi langsung kepada pemilik saham terbanyak di peternakan ayam tersebut Yunarso dan ibu yuyun beli membenarkan telah membuang bangkai ayam ke sungai yang ada di bawah kadang tersebut setia hari pagi dan sore.
“Jika ada ayam yang mati kami buang ke sungai itu pak. Sambil menunjuk sungai yang ada di bawah kandang ayam tersebut, rata-rata ayam mati sehari 4 ekor, kami bunga ke sungai. Untuk di makan anjing dan biawak pungkasnya:
Guna mengantisipasi pembuangan bangkai hewan ternak di sungai, kata Iskandar Pemda Merangin harus mengoptimalkan patroli yang dilakukan oleh petugas Satpol PP.
“Kami juga minta peran serta masyarakat untuk mencegah kejadian pembuangan bangkai ayam terulang kembali,” ujarnya.(tim)