Ditanggap Tari, Adit dan Bagyo Dapat Handphone Dari Ganjar

 

Newslan.id – Surakarta – Suasana di pinggiran Jalan MH Thamrin, Laweyan, Surakarta, langsung ramai saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang ke sebuah warung tenda, Senin (28/11) malam. Beberapa warga yang sedang asyik makan langsung beranjak dan mengajaknya swafoto.

Ganjar pun meladeni warga sambil berbincang dengan penjualnya. Ia langsung memesan lele dan pete goreng. Sembari menunggu, mantan anggota DPR RI itu berbincang dengan para warga.

“Iki nggon maem lho, malah foto-foto,” seloroh Ganjar.

Salah satu warga yang meminta foto adalah seorang pelajar bernama Adit. Ia yang datang ditemani sang kakak, Adit tampak malu-malu meminta foto.

“Kamu sekolah di SMA Batik, coba kamu bisa apa nanti baru foto,” kata Ganjar.

Gayung bersambut, Adit ternyata seorang penari cakil. Adit pun menerima tantangan Ganjar dan memeragakan salah satu tarian klasik dari Jawa Tengah itu diiringi Ganjar ber-acapella.

“Lho masak udah gitu thok narinya, kurang lincah itu gerakannya,” tutur Ganjar bak seorang juri.

Tantangan serupa juga diberikan Ganjar pada Bagyo. Ia seorang penjual susu yang letaknya tak jauh dari warung tenda Sahabat Sego Sambal. Berbeda dengan Adit, Bagyo menguasai tari alusan.

“Yawis ndang disetel musike terus nari. Mengko lagi oleh foto (ya sudah segera diputar musiknya lalu menari. Nanti boleh foto),” kata Ganjar.

Tak berlama-lama, Bagyo memutar alunan musik Jawa khas dengan gamelannya dan meliak-liukkan tarian. Ganjar terpukau dengan luwesnya gerakan Bagyo. Mantan anggota DPR RI itu memuji kepiawaian Bagyo yang sehari-hari menjual susu.

“Hebat lho. Ini dua-duanya dari sanggar tapi beda jenis tari, yang satu pelajar bisa cakil yang satunya alusan, keren,” puji Ganjar.

Baca Juga :   Petani Di Purworejo Bisa Panen 3 Kali Berkat Bantuan Pompa Air Tenaga Surya Dari Ganjar

Suasana warung tenda kaki lima itu seketika disulap Ganjar jadi ajang unjuk bakat. Belakangan diketahui, Bagyo memang menari secara profesional dan sering pentas.

“Ya ini jualan susu untuk sampingan aja, kalau nari sendiri biasanya dibayar Rp400ribu-500ribu,” tutur Bagyo.

Sebagai apresiasi, Ganjar memberi hadiah handphone untuk Adit dan Bagyo. Sambil berpamitan, Ganjar berpesan pada mereka agar terus menari dan melestarikan budaya.

“Hebat lho, pada bisa nari. Latihan terus di sanggar ya. Wis pokoke top,” ujar Ganjar.(Khrisna)

Mau Pesan Bus ? Klik Disini