NEWSLAN-ID MAGELANG – Promosi yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Lapak Ganjar, berjalan efektif. Di antaranya, mampu mengangkat UMKM menjadi lebih berkembang dan produknya bisa dikenal, bahkan hingga luar negeri.
Elisa Anggraeni, pemilik usaha wedang kemasan D’liz, salah satunya. Produk asal Jowahan RT 1 RW 5, Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, itu berhasil dikirim hingga Jepang. Bahkan, produk wedang tersebut juga lebih dari sekali dikirim ke Negeri Sakura usai ikut Lapak Ganjar.
“Awal mulanya itu, pas pandemi kta ingin promo. Kemudian kita ada di Instagram. Muncul Lapak Ganjar. Terus kita coba bikin stori (instastory), di-tag ke @lapakganjar dan @ganjar_pranowo. Berharap nanti bisa di-repost agar kita semakin dikenal,” kata Elisa, di tempat produksinya, Jumat (25/11/2022).
Ternyata, storinya tersebut di-repost Lapak Ganjar. Bahkan, dia sempat tak percaya jika unggahannya itu menjadi yang pertama di-repost. Mulanya, dia mengira jika semua unggahan yang direpost itu hanya bualan.
“Pertama kali malah waktu itu. Jadinya kayak semacam surprise. Ternyata beneran di-repost. Kirain sudah disetting dari sana,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, belum sampai 24 jam di-repost Lapak Ganjar, manfaat mulai dirasakan. Yakni adanya orderan yang masuk di nomor teleponnya. Kebetulan, salah satu syarat ikut Lapak Ganjar memang harus menyantumkan nomor telepon.
“Ada yang chat WA (Whatsapp). Ada yang beli, beliaunya itu tinggalnya di Jepang. Dia minta dikirimi wedang rempah,” ungkapnya menceritakan.
Sebelum ikut Lapak Ganjar, usahnya hanya bisa menjual produknya di dalam kota hingga luar kota. Elisa mengaku belum pernah menjual produknya hingga ke luar negeri. Tapi semenjak ikut Lapak Ganjar ini ada pesanan dari Jepang.
“Ke Jepang (kirim) baru dua kali. Karena saya kan ikut Lapak Ganjar belum lama. Direpost-nya paling dua bulan lalu,” terang dia.
Dia mengaku, manfaat ikut Lapak Ganjar lainnya yaitu usahanya kini jadi lebih dikenal masyarakat dan banyak yang order. Bahkan, ada wisatawan Candi Borobudur dari Jakarta, mengunjungi tempat usahanya usai membuka Lapak Ganjar.
Elisa juga menuturkan, penjualannya juga meningkat usai ikut Lapak Ganjar. Yaitu sekitar 15 persen. Dia mengaku jika ikut Lapak Ganjar banyak efek baik yang dirasakan. Mulai banyak orderan, banyak yang menghubungi melalui DM di Instagram dan telepon.
“Kebetulan di Instagram kami juga link kan nomor WA. Jadi langsung bisa menghubungi kami,” ucapnya.
Saat ini, jumlah produksi wedang mencapai 200 pieces per hari. Keikutsertaanya di Lapak Ganjar juga membuat peningkatan pada omzet. Awal sebelum ikut Lapak Ganjar sekitar Rp 200 ribu-300 ribu per hari, kini setelah ikut Lapak Ganjar meningkat sekitar Rp 800 ribu. Adapun jumlah karyawan saat ini mencapai lima orang. Jumlah karyawan akan bertambah tiga orang bila terjadi peningkatan produksi.
Sebagai pelaku UMKM, Elisa merasa benar-benar terbantu dengan program Lapak Ganjar. Mengingat, jumlah pengikut (follower) medsos Instagram gubernur mencapai 5,3 juta.
“Program Lapak Ganjar membantu banget karena pak Ganjar kan publik figur yang banyak disukai oleh orang-orang. Dari anak muda sampai orang tua. Jadi lebih dikenal,” imbuhnya.
Produknya merupakan wedang rempah sejenis wedang uwuh asal Yogyakarta. Yang membedakan, wedang uwuh dan rempah adalah komposisi dan manfaatnya.
“Wedang uwuh itu lebih ke hangat dan pedas. Kalau wedang rempah ini menyegarkan. Cocok untuk kalangan milenial, kalangan masa kini dan anak muda,” ujar Elisa.(Khrisna)