Siswa SMP Di Pekalongan Belajar Pemilu

Newslan.id – Pekalongan – Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan edukasi tentang kepemiluan sejak dini kepada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Pekalongan untuk menggunakan hak pilihnya ketika mereka telah memasuki usia 17 tahun sebagai pemilih pemula.

Ketua KPU Kota Pekalongan Rahmi Rosyada Thoha di Pekalongan, mengatakan bahwa kehadiran para siswa SMPN 15 ini merupakan kali pertama ke KPU sejak keberadaan Rumah Canting Pemilu.

“Kunjungan pelajar SMP ini merupakan momentum yang baik dalam rangka untuk penguatan pemilu pemula kaitannya dengan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pemilu maupun pilkada,” katanya.

Ia menilai hal ini menjadi awal inisiasi dalam pembelajaran bagi siswa/siswi SMP atau sekolah menengah atas dan sebagai bentuk mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum mandiri dalam proyek pembelajaran.

Kehadiran pelajar datang langsung ke lembaga KPU ini, kata Rahmi , mereka bisa mengetahui tentang cara kerja KPU, cara menggunakan hak pilihnya, dan gambaran-gambaran proses demokrasi melalui pemilu itu sendiri.
“Selain pembekalan materi, kami juga memberikan pembekalan praktik sehingga gambaran-gambaran awal tentang kepemiluan ini bisa memberikan wawasan kepada para pelajar,” kata Rahmi Rosyada Thoha.
Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Kota Pekalongan Sumarita menyebutkan ada sekitar 171 orang siswa/siswi kelas VII yang sengaja diajak berkunjung ke Kantor KPU Kota Pekalongan, Selasa (18/10).

Kunjungan sekolah ke KPU ini, kata Sumarita, berkaitan dengan proyek Pembelajaran Kurikulum Merdeka mengenai tema Suara Demokrasi, dimana penerapan pembelajaran dari KPU nantinya bisa dilakukan juga dalam pemilihan ketua OSIS di sekolah.
“Selama 2 tahun pembelajaran tatap muka vakum karena pandemi COVID-19 sehingga siswa belum memiliki gambaran mengenai kepemiluan ini, baik pemilihan Presiden, pilkada, maupun DPR.

Baca Juga :   Dua Pelaku Pengeroyokan Pimred Newslan-id di SPBU Limbur Tembesi Diamankan Tim Macan Pseko

Dengan diajaknya mereka ke KPU ini, kata dia, para siswa bisa memiliki gambaran secara umum tentang proses demokrasi melalui pemilu.

“Melalui belajar kepemiluan, setidaknya para pelajar ini memiliki bekal untuk diimplementasikan dalam pemilihan ketua OSIS di sekolah,” kata Sumarita. (Khrisna)

Mau Pesan Bus ? Klik Disini