Newslan.id – Semarang – Nasib mujur dialami Wendy Trie Novian, pemuda asal Tangerang yang sukses menjalankan usaha kuliner Ayam Geprek Homie Sambal Bawang di Kota Semarang. Berkat difasilitasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui program dinas terkait, usahanya kian berkembang dan beromzet Rp500 juta per bulan.
Pemuda kelahiran Tangerang 10 November 1993 itu menceritakan bahwa awalnya ia menjalani usaha jual gorengan keliling sembari kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Hingga di tahun 2016, ia mencoba peruntungan dengan membuka warung ayam geprek kecil-kecilan.
“Awal mula dari mahasiswa kuliah di Unnes, saya asli Tangerang dulunya saya pedagang gorengan keliling sampai akhirnya saya mendapatkan kepercayaan salah satu senior untuk mengelola kafe. Hingga 2016 saya membuka usaha sendiri dengan izin senior,” ujarnya, saat ditemui di outlet cabang Kampus Unnes, Kota Semarang.
Ia berupaya keras untuk membesarkan usahanya itu. Kemudian ia berkesempatan mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah. Mulai dari pemasaran, peningkatan kualitas produk hingga manajemen keuangan.
Alhasil, Ayam Geprek Homie Sambal Bawang miliknya berkembang pesat. Bahkan saat ini Wendy telah membuka tujuh cabang usaha. Di antaranya Gunungpati, Sampangan, Sekaran, Ngaliyan, dan Tlogosari. Usahanya terus berkembang di bawah bendera CV Homie Indonesia.
“Sangat membantu (Pak Ganjar), melalui Dinas terkait, saya yang bukan asli Jateng mendapat fasilitas seperti sertifikat halal, Haki, pengurusan izin dan pelatihan semuanya gratis,” paparnya.
Wendy melihat Ganjar Pranowo adalah sosok yang sangat peduli dengan UMKM.
“Pak Ganjar sangat mendukung, bahkan soal inovasi dan perizinan itu sangat didukung. Produk kita disuport untuk tampil. Dan sosok Pak Ganjar sendiri menginginkan UMKM manjadi steakholder di seluruh di Indonesia, khususnya di Jateng,” imbuhnya.
Meski asli Tangerang, Wendy mengaku bangga bisa hidup dan menjalani bisnis di Jawa Tengah. Bahkan di saat pandemi Gubernur Ganjar hadir dengan program Lapak Ganjar. Itu sangat berkontribusi atas keberlangsungan UMKM.
“Bangga karena kemudahan itu, saya melihat potensi pasar terbuka. Saat ini ada hampir 50 karyawan, bahkan di saat pandemi malah buka cabang. Tahun depan rencana go nasional seperti Jakarta dan Makassar,” ungkapnya.
Lulusan Sastra Perancis itu juga menyebut bahwa usahanya saat ini mampu meraup omzet Rp300 juta sampai Rp500 juta per bulan.
“Omzet hampir Rp300 juta sampai Rp500 juta per bulan,” tandasnya.(Khrisna)