Newslan.id – Salatiga – Sekitar 3.700 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tercatat di Salatiga.
Penanganan RTLH sampai tahun 2022 ini mencapai 2.600 unit dan masih kurang sekitar 1.000 unit rumah.
Salah satunya, bantuan kepada keluarga Nanik Wijayanti, warga Karangduwet RT 06/RW 02 Kutowinangun Lor, Salatiga.
Ia mengungkapkan, kantong kemiskinan yang ada di Salatiga terdapat di Kecamatan Tingkir, Sidomukti, Sidorejo, dan Argomulyo. Kantong kemiskinan itu yang akan disasar untuk segera dituntaskan.
Salah satu upayanya, yakni Pemkot Salatiga gelontorkan Rp2,1 miliar untuk 108 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahun 2022. Bantuan tersebut diakuinya, merupakan langkah kolaborasi antara Pemkot dengan DPRD Kota Salatiga untuk memberikan bantuan kepada RTLH, melalui Sekretariat Daerah, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Salatiga.
“Bantuan senilai Rp2,1 Miliar akan berlangsung secara stimulan. Dan semoga bantuan bermanfaat,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi, saat bersama Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit menyerahkan secara simbolis bantuan RTLH kepada dua perwakilan warga.
Kepedulian Pemkot Salatiga, akunya, untuk peduli kepada sesama, dan ini adalah satu langkah yang keren.
Selain itu, keguyuban dari RT, RW, warga sekitar yang juga membantu itulah yang akan kita rawat terus.
Sinoeng menegaskan, bantuan digelontorkan untuk mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan yang ada di Kota Salatiga.
Menurutnya, poin yang diambil adalah variabel RTLH dan salah satu yang dilakukan adalah lewat dana APBD yakni penentuan stimulan rumah mandiri. Artinya saat memberikan bantuan akan didampingi fasilitator untuk membangun rumah yang layak huni, sehat, dan layak.
“Kita dorong percepatan itu, target kami adalah 108 unit rumah. Di tahun 2023 akan kita tambah lagi diatas 100 atau 200, maka akan nampak signifikasi dalam menurunkan angka kemiskinan di Salatiga. Dengan disertai variabel lainnya berupa mata pencaharian, pendapatan, tingkat kesehatan dan kelayakan rumah tinggal,” tegasnya.
Dia melanjutkan, dalam waktu 1-2 tahun ke depan akan genjot terus keberpihakan dan kolaborasi antara Pemkot dan DPRD.
Pihak stakeholder juga akan didatangkan agar bisa memanfaatkan dana CSR dan lokasi sudah kita siapkan.
“Adanya inisiasi, kerja kolaboratif akan kita dorong terus. Kita juga akan melakukan sinkronisasi terhadap data penerima bantuan tersebut. Bantuan kali ini sekitar Rp18 juta dengan didampingi tenaga fasilitator dan tenaga kerja untuk membantu masyarakat,” imbuhnya.
Sementara, Nanik penerima bantuan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Salatiga. Dengan bantuan tersebut, dirinya bisa membangun rumah yang layak bagi keluarganya.
“Maturnuwun sanget,” ujar Nanik menanggapi Pj Wali Kota.
Hal senada juga disampaikan oleh Eko Purnomo. Menurutnya bantuan ini sangat bermanfaat dan bisa meningkatkan kualitas hidupnya.
“Buat Bapak Wali dan Bapak Ketua DPRD saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan kepada kami. Terima kasih juga sudah menyempatkan hadir dan memberikan bantuan ini kepada kami,” terang Eko yang berasal dari Gunungsari RT 02/RW 07, Kelurahan Sidorejo Kidul.(Khrisna)