Newslan-id – Lampung Selatan. Ada yang bertahun-tahun kerja keras, tapi harus menghidupi keluarga, adik, orang tua. Maka, tak heran kalau uang yang ditabung tidak pernah bersyukur dengan apa yang dikerjakannya.
Kita keliru jika menilai seperti itu. Sebab, tidak semua manusia memiliki nasib beruntung. Mereka memaksakan dirinya untuk bekerja keras dan menghidupi anak dan keluarganya.
Salah satunya ibu surti pengrajin pembuat jae/bakul asal Daun muara badas palas bangunan lampung selatan menekuni dari semenjak kecil, namun dia sangat bersyukur untuk mengisi waktu kekosongan sambil menekuni pekerjaan pembuatan jae/atau yang di sebut bakul yang terbuat dari anyaman bambu,
Membuat kerajinan jae/bakul dalam pengerjaannya sangatlah rumit ibu surti dalam satu hari bisa membuat sampai satu jae atau dua jae pengerjaan dengan tenaga manual
Hasil kreatif pembuatan karya ibu surti, dalam Satu jae biasa di jual ke penampung antara Rp 50.000 atau Rp 30.00 Tergantung ukuran besar dan kecilnya, juga yang dia kerjakan bukan hanya pembuatan jae namun beliau juga mengerjakan perangkat ikan bubu atau wadah penampung ikan yang di sebut kambu,
Ditengah Era modernisasi Dan Perkembangan Zaman Sudah Sangat Jarang Di Jumpai Pengrajin Tradisional Seperti ini,
Harapan Ke depan Supaya Kerajinan Tangan Seperti ini Dapat terus di lestarikan sehingga Menjadi kekayaan Budaya Yang Dapat Meningkatkan Ekonomi masyarakat Seiring Mulai di kenal Kembali oleh Masyarakat Luas Sehingga Makin Banyak Yang Tertarik Untuk Membeli peralatan Tradisional seperti Ini.: tutupnya (Ardiyanto)