Semarang – Newslan.id – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyetujui gagasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadikan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, sebagai pelabuhan hortikultura guna mendorong kemudahan dan meningkatkan ekspor impor produk pertanian serta komoditas lainnya.
Ganjar mengungkapkan, selama ini aktivitas ekspor impor Jawa Tengah dilakukan dari wilayah terdekat yaitu melalui Surabaya, Jawa Timur.
Sejalan dengan proses perizinan yang sudah diberikan, Ganjar mengatakan , harmonisasi di tingkat pemerintah dilakukan dengan menyiapkan infrastrukturnya.
“Jika hal ini terjadi, neraca perdagangan kita akan naik cepat sekali karena beberapa komoditas ekspor dari Jawa memang terkonsentrasi di Jawa Timur. Dan yang kedua, impor termasuk benih dan sebagainya juga kita ambilnya dari provinsi tetangga. Kalau ini bisa kita kelola, turunannya akan sangat banyak sekali,” ujar Ganjar .
Pernyataan orang nomor satu di Jawa Tengah ini sejalan dengan pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tentang Tata Kelola dan Pemasaran Ekspor Produk Pertanian, Peternakan, Perikanan dan UMKM dari Komisi B DPRD Jawa Tengah.
Terkait dengan itu, Ganjar siap memfasilitasi sebagai bentuk dukungan kegiatan masyarakat di banyak sektor, salah satunya dengan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada petani, nelayan, peternak, hingga pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Seperti diwartakan, Provinsi Jawa Tengah melakukan sejumlah ekspor di masa pandemi COVID-19. Selama tahun 2021, total ekspor pertanian Jateng ke berbagai negara mencapai Rp11,10 triliun.
Jumlah itu lebih besar dibanding dua tahun sebelumnya, dimana ekspor pertanian Jateng pada 2019 tercatat Rp8,48 triliun, dan 2020 naik menjadi Rp9,13 triliun.
Selain itu, produk UMKM Jateng juga laku keras di pasar internasional, bahkan penjualan produk pada tahun 2022 mengalami peningkatan hingga 100 persen. (Khr)