Merangin – Newslan-id. Hari raya lebaran merupakan sebuah pesta kemenangan yang dirayakan bagi umat muslim yang sudah melaksanakan puasa sebulan penuh. Rabu 04/05/2022.
Lebaran selalu berhubungan dengan silahturahmi dan wisata, begitu juga dengan masyarakat kabupaten Merangin. Begitu antusias dan semangat dalam merayakan hari lebaran dengan berwisata di berbagai tempat wisata yang ada di kabupaten Merangin ataupun di luar kabupaten Merangin.
Yang sudah tidak asing lagi Merangin banyak destinasi wisata yang indah dan menarik untuk di kunjungi, baik yang alami ataupun buatan.
Adapun wisata alami yang ada di Merangin, ada berpuluh air terjun, gua, danau dan yang terkenal di dunia adalah Geopark Merangin.
Namun destinasi wisata di kabupaten Merangin, banyak yang mati segan hidup tak mau, dikarenakan minimnya bahkan tidak di sentuh ataupun dibina oleh Dinas Pariwisata kabupaten Merangin.
Hampir semua destinasi wisata di Merangin, tidak terawat dan pengelolaannya sangat tidak profesional dan manajemen tidak ada.
Ada juga sebuah Dam Betuk yang di jadikan kegiatan PETI lanting, yang sangat menggangu aktifitas petani keramba, yang sangat dirugikan dengan banyak ikan mati, akhirnya hasil panen gagal.
Selain itu untuk wisata Geopark Merangin yang ada di desa Biuku Tanjung kecamatan Bangko Barat kabupaten Merangin, suasana jalan masuk tidak terawat dibiarkan semak semak.
Dan yang sangat membuat kaget bagi pengunjung luar daerah adalah, banyak nya pungutan liar yang ada di area wisata Geopark Merangin tersebut.
Dari masuk jalan menuju area , sudah ada pungutan dari beberapa pemuda @30rb setelah masuk area ada pungutan lagi @30rb.
Berarti dalam area Geopark Merangin ini ada pungutan yang peruntukannya untuk apa, dan berdasarkan apa pungutan tersebut.
Seperti yang dialami seorang wisatawan dari kota Jambi, bernama Zainal ;
” Ada anak anak muda yang di lorong masuk satu mobil minta 30rb, di dalam area bayar 30rb dan mau masuk bayar lagi 5rb / orang ” ucapnya.
” Fasilitas wc nggak di rawat, nggak ada airnya dan jalan ke Geopark pun semak” tambahnya.
Saat tim media Newslan-id menghubungi Kades Biuku Tanjung lewat telpon, nada dering tidak tersambung alias hpnya tidak aktif.
Tim Media Newslan-id masih penasaran, akhirnya bertemu tokoh masyarakat desa Biuku Tanjung yang tidak mau disebutkan namanya.
” Pungutan liar tersebut sudah berlangsung lama, tapi sepertinya ada pembiaran” tegasnya.
Kalau hal seperti ini tidak segera ditindaklanjuti pemerintah daerah kabupaten Merangin dan instansi terkait, akan merusak citra pariwisata kedepannya.
Sekarang dalam pantauan tim saber pungli kabupaten Merangin akan menindaklanjuti terkait temuan ini.(red)