Sumbar-Pessel, Newslan.id. Kebid Hankam MPC Pemuda Pancasila Pesisir Selatan Hendryck Caniago M.Rm mengecam keras pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas terkait membandingkan Pengeras suara Mesjid dan mushala dengan gonggongan anjing.
Menurut Hendryck, ucapan Menag tersebut sudah keterlaluan, sebab menjadi akar kegaduhan di tengah-tengah masyarakat terkait ucapannya membandingkan pengeras suara mesjid dan musala dengan gogongan anjing. seemestinya Kemenag lebih fokus pada bagaimana kegiatan-kegiatan keagamaan islam meramaikan masjid di masing-masing daerah, sebagai sarana ibadah, bahkan sebagai peningkatan ekonomi ataupun wisata Islami.
Diketahui sebelumnya, Menteri Agama mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2022 mengenai pedoman penggunaan pengeras suara di Masjid dan Musala
Menteri Agama mengatakan, SE tersebut tidak melarang rumah ibadah umat Islam menggunakan pengeras suara atau toa, namun penggunaannya, kata Yaqut, harus diatur agar tidak mengganggu.
“Contohnya lagi, misalkan tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan,” ujar Yaqut, dikutip Antara, Rabu (23/2)
Kabid HANKAM MPC Pemuda Pancasila Pessel mengajak seluruh element untuk menjaga kestabilan NKRI, sebab Indonesia sebagai negara Pancasila juga memfasilitasi dan mengakomodasi penyelenggaraan aktivitas keagamaan setiap warga negara, serta pada saat yang sama tetap menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk menjalankan keyakinan serta kepercayaannya masing-masing, tanpa ditentukan oleh Negara. Maka, Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama
Kabid HANKAM tersebut berharap, Kemenag segera klarifikasi ucapan yang dilontarkan melukai hati masyarakat dan meminta maaf kepada umat islam indonesia dan dunia. Demi menjaga ideologi pancasila dengan nilai-nilai agama.
(Maengki/Newslan.Id)
